Bogordaily.net – Dunia sepak bola Tanah Air berduka, kericuhan terjadi di Stadion Kanjuruhan setelah laga Arema FC vs Persebaya Surabaya selesai. Berikut 6 fakta kericuhan kelar Arema FC vs Persebaya.
Laga Arema vs Persebaya yang berlangsung di Stadion Kanjuruhan, Sabtu, 1 Oktober 2022 malam WIB berakhir dengan skor 2-3.
Kekalahan skuad Singo Edan di kandang mereka memantik emosi suporter Arema.
Setelah kelar laga Arema FC vs Persebaya Surabaya, kericuhanpun tak terelakan.
Berikut 6 fakta kericuhan usai laga Arema FC vs Persebaya, dilansir dari berbagai sumber.
1. Suporter turun ke lapangan
Para pemain Arema dan Persebaya tak sempat berbagi salam untuk penghormatan setelah pertandingan.
Sebab, suporter beranjak ke lapangan secara sporadis. Pihak keamanan langsung mengamankan pemain.
Suporter yang turun ke lapangan berlari menuju ruang ganti untuk mengejar pemain. Beberapa dari mereka juga melempari dengan benda-benda tumpul.
Perlengkapan pertandingan dan fasilitas di dalam lapangan meliputi bangku pemain, papan iklan, jaring gawang ikut menjadi pelampiasan kekecewaan.
2. Tembakan Gas Air Mata
Kemudian, kondisi yang mecekam benar-benar terjadi di Stadion Kanjurhan. Semprotan gas air mata sempat mengarah ke tribun penonton.
Hal itu membuat sejumlah penonton panik dan tumpah ruah mencari tempat keluar. Dampak kondisi itu pun cukup buruk. Para penonton yang berlari terinjak-injak karena situasi yang tidak kondusif di sekita Stadion Kanjuruhan.
3. Pemain Persebaya Dibawa Barracuda
Lalu fakta kerusuhan kelar Arema FC vs Persebaya selanjutnya adalah pemain Persebaya dibawa menggunakan Barracuda. Ya, demi menjaga keselamatan pemain Persebaya, yang hendak pulang ke Surabaya, polisi memberi pengamanan ketat kepada tim Bajul Ijo.
Meski sudah menggunakan Barracuda, sempat dikabarkan, ofisial dan pemain Persebaya masih dikepung massa di sekiar Stadion Kanjuruhan. Beruntung, situasi mulai bisa dikendalikan pada hingga memasuki Minggu, 2 Oktober 2022 dini hari WIB. Sampai saat ini, pemain Persebaya diketahui sudah kembali ke Surabaya.
4. Mobil Polisi Dibakar
Kondisi yang mecekam di Stadion Kanjuruhan, membuat massa bertindak anarkis. Para penonton di sekitar stadion tidak terkontrol. Bahkan diketahui, mobil polisi ada yang terbakar hangus di sekitar stadion.
5. 127 Orang Meninggal
Fakta kerusuhan kelar Arema FC vs Persebaya yang paling mencekam adalah tewasnya korban di balik kericuhan ini. Kapolda Jawa Timur, Irjen Pol Nico Afinta mengatakan dalma konferensi pers, sebanyak 127 orang tewas di balik kericuhan ini.
Dari 127 orang itu, diketahui dua di antaranya merupakan anggota polisi. Adapun penyebab tewasnya 127 orang dikarenakan pintu keluar penonton yang hanya tersedia satu titik saja.
6. Kondisi Berangsur Pulih
Sekitar dua jam setelah kericuhan terjadi, kondisi Stadion Kanjuruhan berangsur pulih.
Di sisi lain, Aremania juga turut membantu suporter-suporter yang pingsan. Begitu juga dengan pemain maupun staf Arema yang tertahan, mereka turut membantu korban.
Sementara, pihak keamanan belum diketahui menangkap atau menahan pihak-pihak yang diduga provokator kericuhan.(*)