Bogordaily.net– Inggris menghadapi krisis yang semakin memburuk. Bahkan Perdana Menteri (PM) Inggris Liz Truss memecat Menteri Keuangan, Kwasi Kwarteng, pada Jumat, 14 Oktober 2022.
“Anda telah meminta saya untuk mundur sebagai Rektor Anda (Bendahara). Saya telah menerimanya,” tulis Kwasi Kwarteng dalam surat kepada PM Inggris dan dipublikasikan di akun Twitter-nya sebagaimana dilansir CNN Indonesia.
Namun, Downing Street menolak mengomentari kabar tersebut kepada Reuters. Jika benar, maka Kwarteng bakal menjadi menteri keuangan Inggris dengan masa jabatan paling cepat sejak 1970. Pemecatannya berlangsung 38 hari setelah pengangkatan Kwarteng sebagai Menkeu.
Sementara itu Kwarteng diberhentikan secara langsung oleh Truss setelah bergegas kembali lebih awal dari pertemuan internasional di Washington, Amerika Serikat.
Diberitakan Reuters, pemecatan terjadi saat pemerintahan Truss terus menghadapi tekanan dalam menangani kenaikan biaya hidup, inflasi, dan ancaman resesi yang semakin di depan mata. Truss bahkan menerapkan sejumlah kebijakan ekonomi yang cukup kontroversial bagi para elit Inggris, terutama soal rencana memotong tarif pajak penghasilan.
Tak hanya itu, pada 23 September lalu, Truss dan Kwarteng mengumumkan strategi untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi yang stagnan selama beberapa tahun terakhir yang mencakup pemangkasan tarif pajak hingga 45 persen dan meningkatkan pinjaman pemerintah.
Kebijakan tersebut tak disambut baik oleh pasar Inggris dan memicu krisis kepercayaan investor terhadap pemerintah, memukul nilai tukar poundsterling, hingga mengguncang pasar global.***