Bogordaily.net – Kisah keluarga Whitaker asal Virginia, sebuah negara bagian Amerika Serikat menjadi viral di media sosial. Pasalnya, beberapa anggota dari trah keluarga Whitaker ini memiliki kelainan mental dan fisik.
Keluarga Whitaker tinggal di kota Odd, West Virginia yang merupakan bagian timur dari negara Amerika Serikat.
Ada beberapa anggota keluarga Whitaker yang disebut mengalami kelainan mental dan fisik, di mana ada yang tidak dapat bicara, komunikasi dengan gerutuan hingga beberapa ada yang tidak bersekolah.
Anggota keluarga Whitaker adalah Lorraine, Ray, Timmy yang terkena cacat mental dan Ray tidak bisa berbicara hanya mendengus.
“Beberapa anggota hanya berkomunikasi melalui gerutuan dan tidak dapat berbicara. Beberapa tidak bersekolah,” menurut laporan The Sun.
Dalam laporan nationalgeographic, kasih keluarga ini menjadi viral dan mendunia disebabkan oleh Mark Laita, di mana dia membuat sebuah buku berjudul ‘Created Equally’ yang buku tersebut juga mengungkapkan keberadaan mereka.
Mark Laita adalah orang pertama yang mengungkap kehadiran keluarga perkawinan sedarah dalam bukunya yang ditulis dengan judul Created Equally tahun 2014 silam.
Menurut dia dalam sebuah podcast, mengunjungi rumah Whitaker adalah hal gila yang pernah dilakukan sepanjang hidupnya. Pada awalnya, ia tidak disambut hangat oleh keluarga itu. Bahkan, seorang tetangga Whitaker mendadak muncul dan mengamuk membawa senapan.
Saat berkunjung ke kediaman keluarga Whitaker tersebut, Laita tidak mendapatkan sambutan hangat sama sekali.
Laita juga mengatakan jika ada seorang tetangga yang berada di sekitar tempat tinggal keluarga tersebut membawa senapan sambil marah-marah dan menyuruh dia untuk meninggalkan keluarga tersebut.
Ternyata tetangga dari keluarga tersebut sangat protektif dan tidak akan segan untuk mengusir siapa pun yang mencoba memotret atau mempublikasikan keluarga Whitaker, apalagi jika sampai berani mengejek keluarga tersebut.
Namun pada akhirnya, Laita berdiskusi dengan para tetangga dari keluarga tersebut untuk menjelaskan maksud dan tujuan dia mengunjungi keluarga Whitaker.
Setelah berdiskusi dan bernegosiasi panjang, akhirnya dia diperbolehkan menemui atau mempublikasikan kehidupan dari keluarga tersebut.
Lalu setelah berhasil ditemui, Laita menemukan sebuah keluarga yang terisolir, tertutup dari dunia luar hingga dia harus melakukan empat kali kunjungan untuk memberi uang, makanan hingga pakaian agar mereka mau bicara.
Setelah itu, berkat siasatnya dengan warga sekitar keluarga tersebut, akhirnya Laita berhasil kembali berkunjung ke keluarga tersebut dan mulai menggarap sebuah video dokumenter.
Laita berbicara lagi dengan keluarga Whitaker, diketahui bahwa orang tuanya mempunyai hubungan sedarah, mereka adalah sepupu.
“Banyak laporan mengungkap bahwa keturunan inbrida-perkawinan sedarah-menderita cacat kognitif, gangguan fungsi paru-paru, penyakit jantung, dan rentan terhadap penyakit lain. Anak-anak inbrida berisiko mengalami kelainan genetik resesif,” ungkapnya.
Dokter dan semua ilmuwan memastikan bahwa perkawinan sedarah akan memicu keturunan yang mengalami cacat bawaan dan juga penyakit genetik. Akibatnya, kecacatan yang dialami keluarga Whitaker ini begitu menyedihkan.
Laita kemudian menemukan sebuah hipotesis bahwa keluarga tersebut sepertinya terkena efek perkawinan sedarah.
Hipotesis tersebut diambil berdasarkan dari efek dan pola tradisi perkawinan sedarah yang umum terjadi di kawasan Virginia Barat.
Perkawinan sedarah memang bisa membuat keturunannya beresiko besar akan mengalami cacat dari lahir hingga penyakit genetik.
Keluarga Whitaker hidup di bawah penderitaan yang begitu menyedihkan dengan kecacatan yang mereka alami dan kengerian menyelimuti keseharian keluarga tersebut.
Tapi sayang, hingga kini belum ada temuan lebih lanjut terkait keluarga Whitaker yang melakukan perkawinan sedarah lantaran kondisi keluarga yang tertutup.(*)
Copy Editor: Riyaldi
Simak Video Lainnya dan Kunjungi Youtube BogordailyTV