Bogordaily.net – Contoh teks pidato memperingati Hari Pahlawan 10 November ini bisa jadi referensi bagi Anda yang akan menjadi pembina upacara.
Ada banyak tema yang bisa angkat dalam pidato hari pahlawan tersebut. Mulai dari nasionalisme dan refleksi kemerdekaan Indonesia.
Hari Pahlawan pada 10 November ini diperingati bangsa Indonesia sejak 16 Desember 1959, melalui surat Keputusan Presiden (Keppres) No. 316 Tahun 1959. Meski bukan hari libur nasional, warga Indonesia tetap memperingati Hari Pahlawan dengan penuh semangat.
Dalam rangka memperingati hari pahlawan, biasanya masyarakat Indonesia juga mengadakan upacara bendera sebagai bentuk mengenang dan rasa terima kasih atas jasa para pahlawan, juga acara-acara lain untuk memeriahkan peringatan Hari Pahlawan. Pada acara-acara tersebut, terkadang ada bagian penyampaian pidato atau sambutan, di mana isinya menggugah semangat juang membela negara, khususnya untuk generasi muda.
Akan tetapi, berpidato bukan perkara gampang lantaran kita harus merangkai naskah pidato yang kata-kata yang padat, berisi, dan mudah dimengerti. Atau, bisa jadi kamu mendapat tugas untuk menyusun teks pidato.
Jika bingung dalam merangkai teks atau naskah pidato atau sambutan, kamu bisa mencermati contoh pidato memperingati Hari Pahlawan sebagai referensi.
Berikut contoh teks pidato Hari Pahlawan 10 November, seperti dikutip dari laman Gurupenyemangat dan 99, Rabu (9/11/2022).
Contoh 1 teks pidato Hari Pahlawan
Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
Selamat pagi, Salam sejahtera bagi kita semuanya, Om swastiastu, Namo buddhaya, Salam kebajikan.
Pertama-tama mari kita panjatkan puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas segala limpahan karunia-Nya kita semua dapat memperingati kembali Hari Pahlawan.
Hadirin yang saya hormati,
Peringatan Hari Pahlawan dapat dijadikan sebagai refleksi tentang pengorbanan, keteladanan, dan keteguhan untuk mewujudkan masyarakat adil dan sejahtera sebagai cita-cita perjuangan bangsa yang termuat dalam sila kelima Pancasila.
Selain itu, sebagai momentum dalam rangka menumbuhkan nilai-nilai persatuan, kepahlawanan, keperintisan, dan kesetiakawanan sosial.
Nilai kepahlawanan sejatinya tidak akan pernah usang atau lekang dimakan zaman karena pada setiap waktu dapat diimplementasikan dan direvitalisasi dari generasi ke generasi sepanjang masa sesuai perkembangan zaman.
Peringatan Hari Pahlawan selalu menjadi penting karena dapat digunakan sebagai barometer tentang seberapa kuat keyakinan kita terhadap nilai-nilai kejuangan dari suatu proses kehidupan berbangsa dan bernegara.
Hari Pahlawan merupakan pengingat atas jasa dan pengorbanan mereka dalam membela dan mewujudkan kemerdekaan.
Hadirin yang saya hormati,
Marilah kita renungkan langkah besar Bapak bangsa Indonesia seperti Soekarno, Mohammad Hatta, Wahid Hasyim, Mohammad Yamin, Abdul Kahar Mudzakkir, Agus Salim, Abikusno Tiokrosoejoso, A.A Maramis, dan Ahmad Subarjo yang merupakan Panitia Sembilan BPUPKI.
Mereka telah mewariskan lima norma dan nilai-nilai yang kemudian menjadi Pancasila sebagai dasar negara.
Pancasila sebagai ideologi pemersatu bangsa juga bisa menjadi spirit kegotong-royongan dalam bermasyarakat dan bernegara.
Sebagai penutup, seperti apa kata Soekarno, “jangan sekali-kali melupakan sejarah”.
Jadi, teruskan perjuangan para pahlawan demi bangsa dan negara.
Sekian pidato yang bisa saya sampaikan. Terima kasih atas perhatiannya. Mohon maaf apabila ada salah kata.
Wassalamu’alaikum Warahmatullah Wabarakatuh.
Contoh 2
Assalamu’alaikum Warahmatullah Wabarakatuh
Alhamdulillahirobbil’alamin. Assalatu wassalamu ala asyrofil anbiya iwal mursalin, wa ala alihi wasohbihi ajmain.
Yang terhormat, Bapak/Ibu Kepala Sekolah
Yang terhormat, Bapak/Ibu Dewan Guru
Serta Teman-teman seperjuangan yang saya banggakan;
Puji syukur kehadirat Tuhan yang Maha Esa yang telah memberikan kita banyak nikmat terutama nikmat sehat dan kesempatan sehingga bisa sama-sama hadir dan menyemarakkan kegiatan peringatan Hari Pahlawan Nasional Tahun 2022.
Selawat berbingkai salam mari sama-sama kita sampaikan kepada Nabi Muhammad saw. Semoga dengan seringnya berselawat, kita makin didekatkan dengan surganya Allah.
Bapak, Ibu, serta teman-teman yang saya sayangi;
Dalam kesempatan yang berbahagia ini saya ingin mengajak kita semua untuk berkisah tentang para pahlawan masa kini.
Apakah yang disebut dengan pahlawan masa kini itu ialah mereka yang berjuang di medan perang menggunakan bambu runcing dan bergerilya?
Jika itu dulu, maka bisa jadi. Namun, sekarang, kisahnya sudah beda lagi. Perang sudah nyaris tidak ada, yang ada ialah kita berperang terhadap diri sendiri.
Tanpa mengabaikan perjuangan para pahlawan nasional di masa kemerdekaan, sejatinya di dekat kita juga banyak pahlawan masa kini. Mereka adalah para pahlawan yang rela mengabdi, berkorban waktu dan tenaga untuk menjaga kedamaian negeri, keamanan negeri, serta mencerdaskan para generasi penerus bangsa.
Para pahlawan itu bisa jadi seorang guru, bisa pula seorang petani, dokter, dan bisa pula para atlet yang terus berusaha agar bisa mengibarkan bendera Merah Putih di negeri orang.
Kiranya, mereka semua pantas untuk disebut sebagai pahlawan masa kini.
Lalu, apakah kita yang sedang hadir di sini juga bisa menjadi pahlawan? Tentu bisa, terutama dalam meneladani nilai-nilai dan memetik inspirasi dari para pahlawan bangsa.
Sebagai seorang pelajar misalnya maka kita bisa berusaha untuk menjadi pahlawan dengan cara giat belajar, terus berkarya, serta menjauhkan diri dari perbuatan curang seperti menyontek dan melakukan tindakan plagiarisme.
Teman-teman seperjuangan yang saya banggakan,
Di hari ini, kita perlu waspada dan wajib untuk senantiasa rendah diri karena menjadi pahlawan dan mengaku sebagai pahlawan itu adalah kata-kata yang mirip, tapi berbeda artinya.
Pahlawan sejati adalah mereka yang memang benar-benar mau, tulus, dan rela untuk mengabdi dan berkorban untuk diri, umat, negara, dan bangsa. Jadi, gelar pahlawan itu bukan diakui melainkan diberikan dari orang lain.
Maka itulah, sebagai seorang generasi penerus bangsa, kita jangan cepat merasa puas atas gigihnya pengorbanan, tingginya prestasi, atau banyaknya keringat pengabdian karena pahlawan masa kini adalah mereka yang tidak pernah putus asa dalam berusaha, tidak terbang saat dipuji, serta tidak tumbang ketika dihina dan dicaci.
Bapak, Ibu, serta Teman-teman yang berbahagia,
Kiranya demikianlah pidato singkat yang bisa saya sampaikan pada momentum Hari Pahlawan Nasional Tahun 2022 ini. Semoga bermanfaat, terutama bagi diri saya sendiri. Banyak maaf atas kesalahan, dan saya akhiri dengan pantun:
Lihatlah langit biru di atas awan,
Cantiknya menyaingi mawar berduri.
Teladani akhlak para pahlawan,
Lalu jadilah kita kebanggaan negeri.
Wassalamu’alaykum Warahmatullahi Wabarakatuh.
Contoh 3
Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
Selamat pagi, salam sejahtera bagi kita semuanya, Om swastiastu, Namo buddhaya, salam kebajikan.
Yang saya hormati, Bapak Kepala Sekolah
Yang saya hormati, Bapak dan Ibu guru
Juga kepada teman-teman yang saya banggakan
Puji dan syukur mari kita haturkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas rahmat dan karunia-Nya, kita bisa berkumpul di tempat ini.
Hadirin yang saya hormati,
Pada kesempatan hari ini, izinkan saya menyampaikan pidato tentang pahlawan.
Setiap tanggal 10 November, bangsa Indonesia memperingati Hari Pahlawan untuk mengenang para pendahulu kita, pahlawan dan perintis kemerdekaan, para pendiri republik Indonesia.
Hari Pahlawan yang kita peringati saat ini didasarkan pada peristiwa pertempuran terhebat dalam riwayat sejarah dekolonisasi dunia, yakni peristiwa “Pertempuran 10 November 1945” di Surabaya.
Peristiwa tersebut memperlihatkan betapa segenap rakyat Indonesia dari berbagai ras, suku, agama, budaya, dan berbagai bentuk partikularisme golongan bersama-sama melebur menjadi satu untuk berikrar, bergerak, dan menyerahkan hidupnya, jiwa raganya untuk mempertahankan kemerdekaan Indonesia.
Tindakan dan gerakan perjuangan kolektif yang mereka lakukan membuat kita semua bisa menikmati hidup di Indonesia sebagai bangsa yang merdeka, bangsa yang sederajat dengan bangsa lain.
Bung Karno juga pernah menegaskan bahwa bangsa yang besar adalah bangsa yang menghormati jasa pahlawannya.
Tanpa pengorbanan dan perjuangan para pahlawan dan perintis kemerdekaan, tidak akan ada gagasan besar untuk mendirikan sebuah negara yang bernama Republik Indonesia.
Hadirin yang berbahagia,
Untuk mengenang jasa mereka, marilah kita panjatkan doa semoga para pahlawan mendapat tempat terbaik di sisi-Nya.
Demikian pidato singkat tentang pahlawan.
Semoga kita semua bisa meneruskan perjuangan mereka untuk diri sendiri, pahlawan bagi lingkungan, hingga pahlawan bagi masyarakat.
Terima kasih atas perhatiannya. Mohon maaf apabila ada salah kata.
Wassalamu’alaikum Warahmatullah Wabarakatuh.***
Copy Editor: Riyaldi
Simak Video Lainnya dan Kunjungi Youtube BogordailyTV