Bogordaily.net – Dari banyaknya pangeran di seluruh dunia, sosok Pangeran Manvendra Singh Gohil mungkin masih belum akrab terdengar. Manvendra Singh Gohil merupakan seorang pangeran di India yang secara terang-terangan mengaku gay atau penyuka sesama jenis. Ia adalah pangeran pertama gay di India.
Pencabutan undang-undang Section 377 tentang larangan hubungan seksual di kalangan gay di India pada 9 September 2018, bisa dibilang hasil kerja keras Manvendra Singh Gohil.
Dia berkampanye tanpa lelah, bahkan sering menggunakan dana pribadi untuk memperjuangkan agar undang-undang Section 377 dicabut. India adalah negara bekas jajahan Inggris selama 160 tahun.
“Saya sangat gembira. Kami memesan kue tar dengan tulisan 377 diatasnya. Kami memotong kue itu dan menari,” kata Manvendra, mengenang saat undang-undang itu sah dicabut.
Tepat pada tahun 2002, dimana India masih menerapkan peraturan tentang homoseksualitas adalah tindakan ‘pidana perbuatan tidak wajar’, Pangeran Manvendra dengan berani mengaku kepada orang tuanya bahwa ia adalah gay.
“Awalnya mereka mengira bahwa saya tidak mungkin menjadi gay karena saya punya pendidikan dan budaya yang sangat kaya. Mereka masih belum memahami bahwa tidak ada hubungannya antara pendidikan dengan seksualitas dalam diri seseorang,” ungkapnya saat diwawancara insider.
Pangeran Manvendra diyakini merupakan bangsawan gay pertama di dunia. Laki-laki berusia 56 tahun itu secara terang-terangan menentang upaya terapi konversi gay di negaranya sendiri, India.
Mendengar pengakuan anaknya, orang tua Manvendra, Maharaja dan Maharani dari Rajpipla, langsung membawanya berobat ke dokter dan pembimbing spiritual sebagai upaya untuk merubah identitas seksualnya.
“Mereka membawa saya ke dokter untuk mengoperasi otak saya. Hal itu dilakukan untuk meluruskan saya dan membuat saya menjalani perawatan kejut listrik,” imbuhnya.
Perawatan yang dilakukannya itu sempat membuat Manvendra depresi dan ingin bunuh diri.
Semakin nekat, Manvendra memutuskan untuk menikah dengan laki-laki pada tahun 2013, setelah sebelumnya pernah dijodohkan dengan wanita tapi selalu gagal. Keputusan itu membuat rakyat India marah besar, bahkan orang tuanya sendiri tidak mengakuinya sebagai anak.
“Pada hari dimana saya mengaku gay, patung saya dibakar. Ada banyak protes, orang-orang turun ke jalan dan meneriakkan nama saya sebagai aib dan penghinaan untuk keluarga kerajaan dan budaya India. Saya mendapat ancaman pembunuhan dan tuntutan untuk mencopot gelar pangeran,” jelasnya.
Meski mendapat reaksi yang sangat keras, Pangeran Manvendra akan terus memperjuangkan hak-hak LGBTQ+ di India.
“Sekarang saya harus memperjuangkan isu-isu seperti pernikahan sesama jenis. Saya ingin mengubah kerajaan saya menjadi pusat komunitas LGBTQ+,” paparnya kepada BBC.
Pada tahun 2018, Mahkamah Agung India telah menetapkan peraturan untuk melegalkan seks sesama jenis. Peraturan ini memutuskan bahwa diskriminasi berdasarkan orientasi seksual adalah pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM).(*)
Copy Editor: Riyaldi
Simak Video Lainnya dan Kunjungi Youtube BogordailyTV