Bogordaily.net – Rusia resmi resesi. Kabar itu mengejutkan dunia. Resesi itu kabarnya dipicu perang Rusia Ukraina yang tak kunjung usai. Resesi negara adidaya ini juga dipicu oleh produk domestik bruto (PDB) yang turun 4% pada kuartal ketiga 2022.
Data itu merujuk estimasi yang dilaporkan badan statistik nasional, Rosstat, pada Rabu 16 November 2022, kemarin.
Seperti diberitakan The Moscow times, Kamis 17 November 2022. Penurunan PDB ini serupa dengan kontraksi alias minus 4% pada kuartal kedua, akibat sanksi Barat menghantam ekonomi Rusia, menyusul serangan Moskow di Ukraina. Kondisi ini pun bahkan mendatangkan ketidakstabilan ekonomi hingga ancaman resesi global di 2023.
Negara-negara Barat, terutama Amerika Serikat (AS) dan Uni Eropa, menghujani Moskow dengan rentetan sanksi ekonomi dan pribadi sejak Putin memerintahkan pengerahan pasukan Rusia ke Ukraina pada 24 Februari lalu.
Dari sanalah, akhirnya pembatasan ekspor dan impor, kekurangan staf, hingga masalah pasokan suku cadang membebani perekonomian Rusia.
Setelah Rusia terkena sanksi Barat atas serangan Ukraina, bank secara drastis menaikkan suku bunga acuan dari 9,5% menjadi 20% dalam upaya untuk melawan inflasi dan menopang rubel.
Lalu yang mengejutkan, pada bulan Oktober lalu, bank sentral Rusia mempertahankan suku bunga utamanya pada 7,%. Ini adalah pertama kalinya sejak awal serangan militer di Ukraina tingkat suku bunga tetap tidak berubah.
Penurunan ekonomi pun terus terjadi, hingga mendorong terjadinya kontraksi. Menyusul kontraksi 4% di kuartal ini, tercatat penurunan perdagangan grosir sebesar 22,6% dan penurunan perdagangan ritel sebesar 9,1%.
Namun sisi baiknya, konstruksi Rusia tumbuh sebesar 6,7% dan pertanian sebesar 6,2%. Rosstat juga mencatat, tingkat pengangguran Rusia mencapai 3,9% pada September lalu.
Sebelumnya, pada 8 November kemarin, Bank Sentral Rusia telah sempat memperkirakan, produk domestik bruto (PDB) akan berkontraksi sebesar 3,5% di tahun ini. IMF dan Bank Dunia masing-masing juga telah memperkirakan penurunan PDB Rusia sebesar 3,4% dan 4,5%.
Di sisi lain, perlu diketahui, Rusia terakhir kali mengalami resesi teknis pada akhir 2020 dan awal 2021 saat dunia mengalami pandemi virus corona. Ekonomi Rusia pun bernasib baik pada awal 2022 dengan peningkatan PDB sebesar 3,5%.****
Copy Editor: Riyaldi
Simak Video Lainnya dan Kunjungi Youtube BogordailyTV