Saturday, 23 November 2024
HomeBeritaKenali Penyebab, Dampak, dan Cara Mengatasi Pengangguran

Kenali Penyebab, Dampak, dan Cara Mengatasi Pengangguran

Bogordaily.net – Pengangguran merupakan salah satu masalah yang sering dihadapi baik dinegara maju maupun negara berkembang. Pengangguran adalah istilah untuk orang yang tidak memiliki pekerjaan. Sebenarnya penyebab pengangguran di suatu negara tinggi, itu akan menjadi masalah.

Hal tersebut menandakan bahwa penyerapan tenaga kerja di negara bersangkutan tidak maksimal, sebab jumlah lapangan kerja tidak mampu mengimbangi banyaknya jumlah tenaga kerja.

Pengangguran juga dapat diartikan sebagai sebuah situasi ketika seseorang tidak memiliki pekerjaan. Pengangguran merupakan golongan dari angkatan kerja yang belum melakukan kegiatan yang dapat menghasilkan uang.

Pengangguran ini tidak terbatas pada orang yang belum bekerja, tetapi dapat termasuk pula pada orang-orang yang sedang mencari pekerjaan serta orang yang memiliki pekerjaan namun tidak produktif, sehingga dapat dikategorikan sebagai pengangguran.

Secara umum, pengertian pengangguran adalah orang yang tidak mempunyai pekerjaan. Pengertian lainnya, pengangguran adalah sebutan untuk orang yang tidak bekerja sama sekali, sedang mencari kerja, bekerja kurang dari 2 hari selama seminggu, atau sedang berusaha mendapatkan pekerjaan yang layak.

Pengangguran adalah seseorang yang tergolong dalam angkatan kerja (usia 15-65 tahun) dan ingin mendapatkan pekerjaan, namun belum berhasil memperolehnya.

Menurut Sukirno, pengangguran merupakan jumlah dari tenaga kerja dalam bidang perekonomian yang aktif mencari pekerjaan tetapi belum berhasil mendapatkan pekerjaan tersebut. Sedangkan Nanga berpendapat bahwa pengangguran merupakan keadaan ketika seseorang yang tidak termasuk dalam kategori angkatan kerja tidak memiliki pekerjaan serta tidak secara aktif mencari pekerjaan saat itu.

Sehingga dapat disimpulkan, bahwa pengangguran merupakan situasi ketika seseorang tidak bekerja, sedang berusaha mendapatkan pekerjaan serta memiliki pekerjaan namun tidak produktif.

Pengangguran dapat berdampak negatif pada orang itu sendiri serta kepada masyarakat atau lingkungan sekitar. Hal tersebut dikarenakan berkurangnya kesempatan kerja yang dapat disebabkan kelesuan ekonomi, turunnya potensi diri, menghilangnya keterampilan kerja, menurunnya pajak penghasilan serta tingkat kesejahteraan masyarakat yang menurun.

Penyebab Pengangguran

Umumnya penyebab pengangguran adalah ketidakseimbangan lapangan kerja yang tersedia dengan laju pertumbuhan penduduk. Artinya jumlah tenaga kerja lebih banyak dibandingkan jumlah lapangan kerja, sehingga menyebabkan beberapa orang tidak mendapatkan pekerjaan.

Selain itu, penyebab pengangguran juga bisa dikarenakan oleh beberapa hal berikut:

• Upah yang ditawarkan perusahaan tidak sesuai dengan harapan dari tenaga kerja.
• Pertumbuhan ekonomi jauh lebih kecil dibandingkan pertumbuhan angkatan kerja.
• Tekanan demografis dengan jumlah angkatan kerja yang tinggi.
• Kompetensi tenaga kerja tidak memenuhi kriteria lowongan pekerjaan.
• Terjadi PHK atau Pemutusan Hubungan Kerja akibat krisis ekonomi atau keamanan yang kurang kondusif, hambatan dalam kegiatan ekspor-impor, peraturan yang menghambat investasi, atau lainnya.
• Informasi pasar kerja masih kurang efektif.
• Iklim investasi belum kondusif dan maksimal.
• Rendahnya tingkat pendidikan.
• Resesi ekonomi.
• Kemajuan teknologi sehingga menggantikan tenaga kerja manusia.
• Kebijakan pemerintah yang menghentikan pengiriman TKI ke luar negeri.
• Persaingan pasar global, di mana banyak perusahaan terutama perusahaan asing di Indonesia lebih memilih tenaga kerja dari negara lain dibanding tenaga kerja lokal karena dinilai kemampuannya kurang mumpuni.

Jenis-Jenis Pengangguran

1. Jenis-Jenis Pengangguran Berdasarkan Faktor Penyebabnya

Pengangguran terbagi dalam beberapa jenis menurut faktor penyebab pengangguran itu sendiri. Berikut penjelasannya :

• Pengangguran musiman, merupakan pengangguran yang terjadi akibat pergantian maupun perubahan musim.
• Pengangguran siklis, merupakan pengangguran yang terjadi karena krisis ekonomi, sehingga terjadi Pemutusan Hubungan Kerja atau PHK.
• Pengangguran deflasioner, merupakan pengangguran yang terjadi karena jumlah tenaga kerja lebih tinggi daripada lowongan kerja yang tersedia.
• Pengangguran voluntary, merupakan pengangguran yang terjadi karena orang tersebut lebih memilih untuk tidak bekerja walaupun ia masih mampu untuk bekerja.
• Pengangguran structural, merupakan pengangguran yang terjadi karena perubahan struktur pada sektor ekonomi dari suatu negara.
• Pengangguran teknologi, merupakan pengangguran yang terjadi karena kemajuan teknologi yang dapat menggantikan tenaga manusia dengan mesin yang dinilai lebih mudah dan murah.
• Pengangguran friksional, merupakan pengangguran yang terjadi karena adanya perbedaan permintaan tenaga kerja dengan penawaran kerja yang tersedia.

2. Pengangguran Berdasarkan Lama Waktu Bekerja

Selain jenis-jenis pengangguran menurut faktor penyebab terjadinya, pengangguran dapat dibagi lagi menjadi tiga berdasarkan lama waktu bekerja.

Pengangguran yang terjadi berdasarkan lama waktu bekerja ini dapat dibagi menjadi tiga, yaitu sebagai berikut :

• Pengangguran Terbuka (Open Unemployment)
Pengangguran terbuka merupakan sebuah situasi di mana orang tersebut sama sekali tidak bekerja serta tidak berusaha mencari pekerjaan. Pengangguran terbuka sendiri dapat disebabkan karena tidak adanya ketersediaan lapangan kerja di negara tersebut maupun negara tersebut tidak membuka kerja sama dengan negara asing untuk dapat mengirimkan tenaga kerja.

Selain itu, pengangguran terbuka juga disebabkan oleh ketidakcocokan yang terjadi antara kesempatan kerja dengan latar belakang pendidikan pelamar. Pengangguran terbuka juga dapat disebabkan karena orang tersebut tidak memiliki keinginan untuk bekerja.

• Setengah Menganggur (Underemployment)
Pengangguran setengah menganggur merupakan situasi ketika seseorang bekerja namun tenaga tidak dimanfaatkan maupun diukur dari jam kerja yang ia lakukan.

Setengah menganggur dapat dikatakan pula bahwa orang tersebut bekerja, namun ia tidak bekerja secara produktif dan pekerjaan tersebut dihitung dari penghasilan yang diperoleh.

Contohnya seperti tenaga kerja lepas atau yang lebih dikenal sebagai freelance, seorang tenaga kerja lepas umumnya tidak mematok kapan ia akan bekerja dan tidak ada kepastian untuk mengerjakan pekerjaan tersebut pada waktu-waktu tertentu.

• Pengangguran Terselubung (Disguised Unemployment)
Pengangguran terselubung merupakan pengangguran yang terjadi karena tenaga kerja tidak bekerja secara optimal atau maksimal. Kondisi pengangguran terselubung ini disebabkan oleh adanya ketidaksesuaian antara pekerja dengan bakar serta kemampuan yang dimiliki oleh tenaga kerja tersebut.

Ketidakcocokan tersebut dapat berdampak pada produktivitas kerja, sehingga membuat penghasilan menjadi lebih rendah. Contohnya, ada seorang lulusan D3 jurusan keperawatan yang bekerja sebagai seorang sekretaris di suatu perusahaan.

Lulusan D3 keperawatan tersebut kemudian tidak dapat menjalankan fungsi kesekretariatan yang seharusnya dipahami oleh seorang sekretaris, sehingga menghambat proses kerja yang ada.

Maka, dapat disimpulkan pula bahwa penyebab dari pengangguran terselubung adalah ketidakcocokan keterampilan tenaga kerja yang seharusnya dikuasai untuk mengambil pekerjaan tersebut. Oleh karena itu, perusahaan selalu menerapkan syarat dan ketentuan yang harus dipenuhi oleh pelamar kerja.

Dampak Pengangguran

Semakin tinggi angka pengangguran suatu negara, tentu akan berdampak buruk bagi negara itu sendiri. Penjelasan mengenai beberapa dampak pengangguran adalah sebagai berikut.

1. Bagi Masyarakat

Demi memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari, setiap masyarakat tentu perlu bekerja. Sehingga dampak pengangguran bagi masyarakat di antaranya:

• Meningkatkan kemiskinan
• Memicu tindakan kriminalitas atau kejahatan
• Munculnya ketidaksetaraan politik dan sosial
• Menjadi beban psikologis bagi pengangguran itu sendiri atau keluarga yang bersangkutan
• Keterampilan menurun karena lama tidak digunakan

2. Bagi Perekonomian Negara

Sementara bagi negara, banyaknya jumlah pengangguran bisa menimbulkan dampak negatif sebagai berikut:

• Rendahnya pendapatan rata-rata penduduk per kapita
• Biaya sosial yang harus dikeluarkan pemerintah semakin tinggi
• Berkurangnya sektor pajak yang diterima negara sehingga pendapatan negara turun
• Hutang negara meningkat
• Daya beli menurun sehingga menyebabkan investasi dan pertumbuhan ekonomi menurun

Cara Mengatasi Pengangguran

Setelah memahami penyebab dan dampaknya, beberapa hal yang dapat dilakukan sebagai cara mengatasi pengangguran adalah sebagai berikut.

• Memperbaiki mutu pendidikan dengan tujuan supaya masyarakat memiliki tingkat pendidikan setara.
• Menggiatkan penyelenggaraan job fair dan magang melalui kerjasama kampus dengan perusahaan supaya info lowongan kerja bisa tersebar luas.
• Mengendalikan laju pertumbuhan penduduk melalui program KB.
• Mengurangi urbanisasi guna mengurangi angka pengangguran di kota besar dan agar penyebaran tenaga kerja seimbang.
• Memperluas lapangan kerja dengan cara menggiatkan program padat karya, mendorong ekspor, dan sebagainya.
• Menciptakan usaha-usaha baru guna memperluas lapangan kerja.
• Meningkatkan keterampilan dan kualitas tenaga kerja melalui pelatihan.
• Mengembangkan usaha mikro dan kecil.
• Perbaikan dan penyatuan kebijakan pemerintah pusat dengan pemerintah provinsi dan kabupaten/ kota.
• Penempatan TKI yang memiliki kompetensi dengan kualitas memadai di luar negeri.*

(Annisa Septiani Rukmana, Mahasiswi IUQI Bogor)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here