Bogordaily.net– Rumah Sakit (RS) Islam Bogor terjun ke lokasi terdampak gempa bumi di Cianjur, Jawa Barat. Di lokasi tersebut, tim medis RS Islam Bogor membantu para warga yang menjadi korban. Tak hanya itu, RS Islam Bogor juga menyerahkan sejumlah bantuan.
Ketua Yayasan RS Islam Bogor Dr. Ir. Dwi Sudharto memimpin langsung kegiatan kemanusiaan. Ia mengatakan Tim Medis RS Islam Bogor beranggotakan sepuluh personil terdiri dari dokter dan perawat memberikan pelayanan kesehatan di lokasi Kampung Pasir Ipis, Desa Sukamulya dan Kampung Cilebak, Desa Talaga, Kecamatan Cugenang. Di Desa Sukamulya terdapat 42 lokasi tenda pengungsian dengan 1.280 jiwa.
Menurut Dr. Suyanto dan dr. Sekar dari Tim Medis RS Islam Bogor, kedua tim melayani sebanyak 95 KK, 19 balita, 15 bayi dan 15 lansia. Sebanyak 4 orang di antaranya disarankan untuk dirujuk ke rumah sakit terdekat.
Selain pelayanan medis, dalam kesempatan ini Tim RS Islam Bogor berkolaborasi dengan DKM Mesjid Nurul Ikhwan Perumahan Bogor Baru dan masyarakat Perumahan Budi Agung menyerahkan bantuan di antaranya berupa sembako, selimut, pampers, kasur, tenda dan lain-lain dan diterima oleh H. Ali selaku Ketua RW 001 Desa Sukamulya. Sedangkan untuk balita yang hidup di tenda juga telah diberikan insentif agar lebih ceria.
“Ini wujud nyata kepedulian kita semua. Semoga bantuan ini dapat meringankan beban saudaraku kita yang sedang mendapat musibah di Cianjur,” ujar Ketua Yayasan RS Islam Bogor Dr. Ir. Dwi Sudharto, Jumat, 25 November 2022.
Sementara itu sebelumnya diberitakan, hingga Jumat, 25 November 2022, total korban meninggal dunia mencapai 310 orang dan 24 lainnya masih hilang.
Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Suharyanto mengatakan tim gabungan yang melakukan pencarian kembali menemukan 17 korban dalam kondisi meninggal dunia. Dengan ditemukannya 17 jenazah, jumlah korban yang hilang akibat gempa di Cianjur menjadi 24 orang.
Sementara itu jumlah pengungsi mencapai 36.450 warga. Para pengungsi tersebar di 110 titik pengungsian di antaranya 57 titik pengungsian terpusat dan 53 titik pengungsian mandiri. Sedangkan untuk rumah rusak 56.311, sebanyak 22.267 rumah rusak berat, 11.836 rumah rusak sedang, dan 22. 208 rumah rusak ringan.***