Bogordaily.net – Perumda Tirta Pakuan Kota Bogor menggelar pelatihan management transformation demi meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) di Hotel Grand Mercure Setiabudi, Bandung, Jawa Barat, pada Minggu 4 Desember 2022.
Pelatihan tersebut tentunya untuk mendukung dan mengupgrade para SDM di Perumda Tirta Pakuan Kota Bogor. Semakin hebat dan terlatihnya kualitas sumber daya manusia yang dimiliki oleh sebuah perusahaan, tentu akan semakin meningkatkan produktivitas perusahaan tersebut terlepas dari berbagai faktor lainnya.
Direktur Utama Perumda Tirta Pakuan Kota Bogor, Rino Indira menjelaskan bahwa, tujuan dari kegiatan tersebut adalah, untuk membekali peserta tentang cara mengelola perubahan yang efektif, sehingga peserta dapat bekerja untuk membuat perubahan menjadi lebih mudah pada organisasi, tim dan individu yang terlibat.
“Peserta akan mendapatkan pemahaman dan keterampilan untuk menangani perubahan dan kemampuan mengidentifikasi kebutuhan, dan bisa mengatasi hambatan, serta memastikan pelaksanaan perubahan membuahkan hasil,” kata Direktur Utama Perumda Tirta Pakuan Kota Bogor, Rino Indira, Minggu 4 Desember 2022
Adapun sejumlah narasumber atau pembicara yang hadir mulai dari Kepala Kejaksaan Tinggi Jawa Barat, Dr. Asep N. Mulyana SH,M.Hum, Chief Transformation Officer PT. ACE Hardware M. Kuncoro Wibowo, Dwiki Prayoga Menzano, Mirza Whibowo Soenarto dan Ketua Dewan Pengawas Perumda Tirta Pakuan Kota Bogor Dr. Ir. Hj. Syarifah Sofiah D, MM.
“Banyak informasi dan ilmu yang disampaikan narasumber atau pembicara. Misalnya saja, dari Kepala Kejati Jabar yang menjelaskan bisnis judgement rules. Identifikasi, teoritis dan praktek penegakan hukum terhadap kejahatan korporasi,” Kata Rino
Seperti diketahui, Kepala Kejati Jabar Asep ini adalah Profesor Kehormatan pada Fakultas Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) dalam bidang Ilmu Hukum.
Kemudian gelar Profesor Kehormatan tersebut diberikan atas ide dan gagasan orisinal Asep dalam menghadirkan paradigma baru penegakan hukum di tengah perkembangan teknologi dan masyarakat.
Diharapkan Rino, setelah acara ini maka peserta mengetahui dan memahami konsep manajemen transformasi dan hubungannya dengan diri sendiri, kepemimpinan, budaya, organisasi, sistem, politik kantor, dan komunikasi di tempat kerja.
Kemudian, bisa mengetahui dan memahami bagaimana menjadi orang yang mengalami perubahan, dan menggunakan prinsip-prinsip dalam manajemen transformasi untuk menjalankan praktik perubahan sehari-hari di tempat kerja.
“Peserta juga diharapkan memahami bahwa manajemen transformasi akan meningkatkan kualitas kinerja individu, organisasi, dan bisnis dalam sistem pelayanan perusahaan kepada stakehoilder. Lalu, mengetahui cara mengidentifikasi, merencanakan, mengukur dan mengimplementasikan perubahan secara berkualitas di tempat kerja,” terang Rino.
Rino menambahkan, output lainnya adalah peserta mengetahui cara memotivasi diri sendiri dan melibatkan orang-orang dengan teknik serta cara persuasive, untuk menghasilkan perubahan yang diinginkan.
Masih kata Rino, metode di kegiatan tersebut terdiri dari metode pelatihan berupa presentasi, interaktif, diskusi, brainstorming, bermain peran, berpikir kreatif, simulasi, belajar dalam kompetisi permainan, studikasus, latihan, bimbingan, perenungan, experiential learning dan icebreaker.*
(Muhammad Irfan Ramadan)