Bogordaily.net– Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyebut sesar baru bernama Sesar Cugenang sepanjang 9 kilometer ditemukan di Cianjur dan menjadi penyebab terjadinya gempa. Patahan atau sesar baru teridentifikasi dan tidak dalam bagian sesar aktif lain di Jawa Barat.
Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati mengatakan sesar Cugenang ditemukan di Kecamatan Cugenang dan patahan tersebut melintasi sembilan desa.
“Karena patahannya di wilayah Cugenang maka dinamakan Patahan Cugenang, patahan yang baru terbentuk atau ditemukan melintasi 9 desa di dua kecamatan dengan lintasan yang mengarah ke barat laut tenggara,” kata Dwikorita dilansir Suara.com dari Antara.
Dari sembilan desa yang dilintasi oleh sesar tersebut, delapan di antaranya masuk dalam wilayah Kecamatan Cugenang. Kedelapan desa yakni Desa Cibeureum, Desa Ciherang, Desa Cibulakan, Desa Ciputri, Desa Nyalindung, Desa Mangunkerta, Desa Sarampad, dan Desa Benjot serta satu desa adalah Desa Nagrak di Kecamatan Cianjur. Lalu apa itu sesar Cugenang?
Nama sesar Cugenang diambil berdasarkan lokasinya yang berada di Kecamatan Cugenang, yang mana sesar ini belum pernah terpetakan. Diketahui jika zona berbahaya di patahan ini memiliki luas 8,09 kilometer persegi.
Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG, Daryono menjelaskan identifikasi Sesar Cugenang ini berdasarkan pada analisis focal mechanism serta memerhatikan posisi episenter gempa utama dan gempa susulan.
“Diketahui bahwa patahan pembangkit gempa bumi Cianjur merupakan patahan baru,” kata Daryono.
Menurut Daryono, dari analisis mekanisme pergerakan patahan dan episenter gempa utama serta susulan, patahan itu mengarah ke N 347 derajat timur dan kemiringan (dip) 82,8 derajat dengan mekanisme gerak geser menganan (dextral strike-slip).
BMKG sempat menduga gempa Cianjur disebabkan oleh aktivitas Sesar Cimandiri, karena pusat gempa berlokasi di dekat sesar tersebut.
Namun, dugaan tersebut diragukan oleh sejumlah ilmuwan di Tanah Air. Mereka menduga gempa mematikan pada 21 November itu dipicu oleh sesar misterius yang belum terpetakan dan hal tersebut terbukti jika gempa Cianjur ini disebabkan oleh sesar baru.
Di atas zona berbahaya dari sesar baru ini terdapat sekitar 1.800 rumah. BMKG merekomendasikan agar ribuah rumah segera direlokasikan dan melarang adanya bangunan yang didirikan lagi kawasan berbahaya tersebut.
Seperti diketahui Gempa Cianjur dengan kekuatan M5,6 yang terjadi pada Senin, 21 November 2022 meluluhlantakkan sebagian wilayah Kabupaten Cianjur dan menelan korban jiwa hingga ratusan orang.***