Bogordaily.net– Dalam HUT ke-13 Home Schooling Special Needs (HSSN) Piramida menggelar kegiatan bertajuk “Peduli Cinta Anak Istimewa” di Aula Kantor Dinas Pendidikan, Jalan Padjajaran, Kota Bogor, Sabtu, 10 Desember 2022
Dalam acara ini, rumah bagi Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) ini menggelar berbagai kegiatan seperti seminar parenting, art exhibition yang memamerkan hasil karya dari para siswa HSSN Piramida dan pertunjukan talenta para siswa.
Ketua Yayasan HSSN Piramida Aan Almaidah Anwar mengatakan, tujuan kegiatan ini adalah untuk menumbuhkan kecintaan dan kepedulian terhadap anak istimewa atau biasa dikenal anak ABK.
“Dan juga mengedukasi orang tua melalui seminar parenting untuk membangun chemistry mendalam antara anak, orang tua dan guru,” ujar Aan Almaidah Anwar kepada wartawan.
Intinya, kata dia, membangun rasa memiliki dan pemahaman bahwa keberadaan insan berkebutuhan khusus di sekitar merupakan suatu anugerah dalam menciptakan rasa syukur sebagai manusia berbudaya.
Ia menjelaskan, tujuan dirinya membangun Yayasan HSSN Piramida yakni agar dapat menjadi rumah bagi para anak ABK untuk bisa berkembang sesuai potensi yang dimilikinya
“Tujuannya menjadikan pusat rujukan pendidikan dan pengembangan, selain juga kita dengan kurikulum talenta, kurikulum ABA. Kita ingin anak anak (ABK) berkembang dengan seutuhnya,” jelasnya.
Sementara itu, Bunda Anak Istimewa Kota Bogor, Yane Ardian mengatakan, mendampingi anak-anak spesial (anak istimewa) membutuhkan hati nurani yang luar biasa. Untuk tantangannya mencari orang baik itu tidak mudah, tetapi mereka yang mau bergabung dalam dunia pendidikan anak-anak istimewa ini, sudah pasti dijamin sudah lolos secara mental psikologi.
“Jadi, harapan saya tentunya semoga semakin banyak orang orang yang terpanggil untuk mendampingi anak anak special ini,” ujar Yane.
Istri wali kota Bogor itu pun berharap hadirnya lembaga pendidikan bagi anak-anak ABK seperti ini dapat memberi ruang bagi anak anak ABK untuk belajar
“Saya sebagai Bunda Anak Istimewa sangat berterima kasih atas kehadiran Piramida di Kota Bogor, karena menjadi sekolah bagi anak anak spesial yang sangat dibutuhkan. Jadi tentunya harapan saya, Piramida tetap eksis di Kota Bogor dan terus memberi ruang anak anak istimewa untuk terus belajar,” jelasnya.
Sementara itu terkait sekolah inklusi di Kota Bogor, ia menjelaskan bahwa sekolah umum diharapkan menjadi sekolah inklusi yang memberi ruang bagi anak istimewa untuk bergaul bersama anak pada umumnya.
“Memang gerakan kita kan gerakan sekolah inklusi, sehingga sekolah-sekolah umum yang biasa itu harus tetap menerima anak-anak spesial dengan proposi tertentu ya tentunya. Dan diharapkan tetap ada guru pendamping karena tidak semua guru di sekolah umum bisa mendampingi anak-anak spesial,” tutupnya.(Ibnu Galansa)
