Bogordaily.net – Sebanyak 18 anak di Uzbekistan diduga meninggal usai mengonsumsi sirup obat batuk buatan perusahaan farmasi India bernama Dok-1 Max, yang diproduksi oleh Marion Biotech berbasis di Noida, India. Itu adalah obat untuk gejala pilek dan flu.
Kementerian Kesehatan Uzbekistan menyebut obat itu dikirim melalui Quramax Medical LCC. Diklaim terdapat bahan kimia berbahaya etilen glikol dalam sirup tersebut.
Dikutip dari RMOL, obat sirup dan tablet dari India ini telah ditarik dari semua apotek di Uzbekistan.
Sementara itu, tim Organisasi Pengawasan Standar Narkoba Pusat (CDSCO bersama Otoritas Pengawasan dan Perizinan Narkoba Uttar Pradesh akan melakukan penyelidikan.
Kementerian Kesehatan Uzbekistan menyebut zat beracun etilen glikol ditemukan dalam sejumlah sirup. Selain itu, sirup tersebut diberikan kepada anak-anak di rumah tanpa resep dokter, dalam dosis 2,5 hingga 5 ml, untuk tiga hingga empat kali sehari selama 2 sampai 7 hari, yang melebihi dosis standar.
Pada 5 Oktober, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengeluarkan peringatan terkait empat obat sirup buatan Maiden Pharma yang terkait dengan kematian anak-anak di Gambia.
“WHO menghubungi otoritas kesehatan di Uzbekistan dan siap membantu penyelidikan lebih lanjut,” kata badan tersebut terkait kejadian serupa di Uzbekistan.
Di Gambia, sirup obat batuk dan pilek buatan Maiden yang berbasis di New Delhi terkait dengan kematian sedikitnya 70 anak.***