Bogordaily.net– Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor menyiapkan anggaran hingga Rp10 miliar untuk mengoperasikan Klinik Utama Rawat Jalan Spesialis di RSUD Parung. Di sisi lain, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Bogor terus melakukan penambahan tenaga medis, untuk penunjang fasilitas di rumah sakit wilayah utara Kabupaten Bogor tersebut.
“Menjadikan status RSUD itu tidak gampang, dan kami akan terus memberikan pemenuhan pelayanan setiap tahunnya,” ujar Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor Mike Kaltarina.
Ia mengatakan butuh banyak assessment yang perlu diwujudkan, sebab masih ada kesulitan tentang penambahan fasilitas lain dan harus bertahap.
“Yang jelas menuju RSUD sampai menyediakan 50 tempat tidur dan ke tipe C butuh proses panjang, untuk rekruitmen tenaga medis dan dokter tidak menggunakan pegawai RSUD di wilayah,” jelasnya.
Saat ini total jumlah pegawai ada 62 orang termasuk dokter spesialis. Ia pun mengajukan rekruitmen dokter spesialis melalui Plt Bupati Bogor yang ditembuskan ke bagian kepegawaian. Sebab, sebenarnya sudah cukup empat pelayanan tetapi idealnya setiap spesialis harus dua dokter.
“Perlu penambahan tenaga medis dan kami berharap ada dokter mata dan syarat tahun 2023 ini. Untuk sekarang baru ada 62 tenaga medis dan dokter serta staf adminitrasi lain,” kata Mike.
PPK proyek pembangunan RSUD Parung, Anni Bersari Kristina mengungkapkan, kebutuhan pengajuan untuk klinik rawat jalan di tahun 2023 senilai Rp10 miliar.
“Kalau total kebutuhan sudah kami disiapkan senilai Rp10 miliar untuk setahun, dan kebanyakan anggaran buat operasional sampai gaji pegawai,” kata wanita yang menjabat sebagai Kepala Bidang Sumber Daya Kesehatan (SDK) Dinas Kesehatan.
Kecuali dari Provinsi Jawa Barat kata da, ada bantuan, sedangkan Pemkab Bogor baru pengajuan Rp10 miliar.
“Yang lain belum, kami fokus kebutuhan operasional dan lainnya termasuk listrik sampai pembayaran air,” katanya. (Ruslan)