Bogordaily.net– Ketua Komisi IV DPRD Kota Bogor Akhmad Saeful Bakhri menyoroti rencana penerapan biaya sewa Gelanggang Olahraga Masyarakat (GOM) oleh Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora). Biaya sewa tersebut rencananya berkisar Rp500.000 hingga Rp1 juta untuk masyarakat yang akan melakukan kegiatan olahraga.
Menurut Akhmad Saeful Bakhri, banyak masyarakat kalangan menengah ke bawah mungkin tidak mampu membayar rencana biaya sewa yang akan diterapkan tetapi mereka ingin menikmati lapangan olahraga tersebut. Rencana ini pun menjadi perhatian serius dari DPRD Kota Bogor.
“Menentukan tarif juga harus ada dasar perhitungan kajiannya, karena sarpras yang dibangun juga perlu pemeliharaan, ini yang harus menjadi pertimbangan,” kata Ketua Komisi IV DPRD Kota Bogor, Akhmad Saeful Bakhri.
Pria yang akrab disapa Gus M tersebut bahkan mempertanyakan, jika nanti rencana tarif Rp500 ribu sampai Rp1 juta diterapkan untuk setiap kegiatan olahraga, yang menikmatinya pasti hanya golongan masyarakat menengah ke atas di Kota Bogor.
“Kalau tarifnya mahal dan tidak terjangkau, lalu siapa yang bisa menikmati. Pastinya kalangan masyarakat yang punya duit saja,” jelasnya.
Ia pun mengingatkan, Pemkot Bogor merupakan latar belakang pembangunan GOM di setiap kecamatan. Tujuannya adalah untuk mendekatkan layanan olahraga yang menjangkau kebutuhan masyarakat. Seharusnya, kata dia, kesiapan pengelolaannya juga secara simultan saat fasilitas ini dibangun dan sudah berbarengan disusun kajian pengelolaannya.
“Kan dari awal sudah di-warning oleh DPRD, kalau mau ada pembangunan itu jangan hanya membangun tanpa disertai konsep pengelolaannya bagaimana. Kita lihat, GOR Pajajaran yang ada di kawasan pusat kota saat ini,” tegasnya.
Politisi PPP tersebut bahkan mempertanyakan, apakah sudah ada kajian bisnisnya. Lalu, siapa yang akan mengelola nantinya, apakah mau diserahkan ke pihak ketiga. Kemudian, apakah sudah ada regulasinya atau kajian untuk penerapan biaya sewa maupun pengelolaannya.
“Apakah sudah terkelola dengan baik. Kondisinya sangat kumuh karena tidak ada yang mengelolanya. GOM ini pembangunannya berasal dari uang rakyat, sudah sewajibnya fasilitasnya bisa dinikmati oleh warga,” tutupnya.(Muhammad Irfan Ramadan)