Bogordaily.net– Perdana Menteri (PM) Selandia Baru Jacinda Ardern mengundurkan diri pekan lalu. Posisinya digantikan oleh Chris Hipkins. Ia merupakan satu-satunya nominasi yang digadang-gadang jadi pengganti Jacinda Ardern.
Dikutip dari CNN Indonesia, Chris Hipkins mengatakan jabatan Perdana Menteri merupakan keistimewaan dan tanggung jawab terbesar dalam hidupnya. Mantan Menteri Covid-19 itu pun sangat antusias.
“Saya bersemangat dan antusias dengan tantangan yang ada di depan,” kata Hipkins seperti dilaporkan Channel News Asia.
Hipkins juga mengakui kepemimpinan PM Selandia Baru sebelumnya Jacinda Ardern, merupakan salah satu perdana menteri terhebat di negaranya dan menjadi inspirasi bagi perempuan dan anak perempuan di mana pun.
“Dia menyuarakan orang-orang yang sering diabaikan pada saat tantangan dan dengan sengaja berpolitik dengan cara berbeda,” kata Hipkins.
Pria yang akrab disapa Chippy ini membangun reputasi atas kompetensinya menangani Covid-19. Ia juga menjadi pemecah masalah bagi Ardern saat menteri kabinet lain mengalami kesulitan.
Dilansir dari Reuters, ia kali pertama terpilih di parlemen pada 2008. Namanya terus mengemuka mewakili pemerintah dalam menanggapi pandemi. Pada Juli 2020, ia diangkat jadi Menteri Kesehatan sebelum menjadi Menteri Covid di akhir tahun.
Hipkins kemudian menunjuk Carmel Sepuloni sebagai wakil perdana menteri. Sepuloni menjadi wakil perdana menteri pertama Selandia Baru yang berasal dari Pasifik.
Sepuloni merupakan keturunan Samoa, Tonga dan Selandia Baru yang tinggal di Auckland dan sudah memegang sejumlah portofolio termasuk pengembangan sosial dan ketenagakerjaan dan seni, budaya dan warisan.
Sebelumnya diberitakan Jacinda Ardern membuat pengumuman mengejutkan. Perdana Menteri Selandia Baru itu menyatakan akan mundur dari jabatannya pada Februari 2023 mendatang.
Ia juga mengaku tidak akan lagi mencalonkan diri dalam pemilu yang diselenggarakan Oktober 2023 mendatang.
“Mendekati akhir tahun saya pikir saya benar-benar perlu waktu untuk diri saya di musim panas untuk benar-benar mempertimbangkan apakah saya memiliki apa yang diperlukan untuk melanjutkan atau tidak,” kata Jacinda Ardern dalam konferensi pers, Kamis, 19 Januari 2023 lalu.
“Begitu saya menyadari bahwa saya tidak melakukannya, sayangnya saya tahu tidak punya banyak alternatif selain menyerahkan jabatan sekarang,” katanya lagi.***