Bogordaily.net – Khalayak di Terminal Leuwiliang geger setelah mengetahui ada seorang penumpang tewas dalam bus CBU, jurusan Leuwiliang-Tanjung Priok, Jumat 27 Januari 2023. Jenazah terbujur kaku dalam bus saat dievakuasi. Diduga korban yang berprofesi sebagai sopir kontainer, meninggal karena serangan penyakit jantung.
Kanit Reskrim Polsek Leuwiliang Ipda Hernawan Wiodjatmoko, membenarkan adanya penumpang bus CBU yang meninggal dalam bus dari arah Tanjung Priok menuju terminal Leuwiliang, tadi siang
“Kami mendapat informasi dari pengurus Bus CBU jurusan leuwiliang tanjung priok ada penumpang meninggal di dalam bus. Tim rekskrim dan unit patroli meninjau lokasi, ternyata benar. Korban langsung dibawa ke rsud leuwiliang untuk pemeriksaan lebih lanjut,” ungkapnya ketika ditemui wartawan.
Dia menjelaskan, hasil pemeriksaan dari dokter RSUD Leuwiliang, yang bersangkutan sudah meninggal dunia. Mengetahui kondisi itu, petugas langsung menghubungi pihak keluarga.
“Korban yang berprofesi sebagai supir tronton di tanjung priok, sudah berlangganan menaiki bus CBU. Biasanya ia pulang pada Sabtu. Kata dokter, dugaan awal meninggalnya karena jantung. Hal itu dilihat dari ciri-ciri ditangannya tampak biru,” jelasnya.
Ia mengaku, untuk kejadian penumpang di dalam bus baru pertama kali dan tindaklanjuti mencari keluarga ternyata korban asal leuwisadeng dan sudah dibawa ke rumah duka.
“Sudah dibawa oleh keluarganya, dan kami mendata korban dan keterangan supir terkait kejadian tadi siang,” kata dia.
Sementara supir Bus CBU Agung Konco (59) menuturkan korban sering naik bus CBU berprofesi supir kontainer asal Leuwisadeng.
“Biasanya korban sering pulang sabtu, mungkin sudah kerjaannya sudah selesai di Tanjung Priok,” kata Agus.
Untuk kronologi kejadian ia menuturkan kondisi korba sudah diketahui di tol mulai terdengar mendengkur, bahkan ketika mengisi solar di cibubur saja tetap masih tidur.
“Tidak curiga sejak awal korban naik bus sampai tidur juag, hanya mengira korban capek karena habis kerja,” tuturnya.
Bahkan penumpang di Terminal Leuwiliang lainnya tidak ada yang curiga, karena jumlah yamg naik hanya 12 orang jadi jok diisi satu orang.
“Mulai curiga ketika melintas kawasan yasmin mendengkurnya beda dan panjang, sesudah bubulak hilang tidak ada suara ngorok lagi,” cetusnya
Namun, ketika sampai di terminal san penumpang sudah turun semua, sempat dibangunin oleh kernet beberapa kali tapi tidak ada jawaban.
“Dari situ kami langsung menghubungi pihak pool bus dan polisi untuk mengecek kondisi korban,” tegasnya.
Agus menambahkan korban naik bus sekitar pukul 08 dari Tanjung Priok, dan sejak awal masih sehat dan tidak terlihat kaya orang sakit. Namun saat diba di Terminal Leuwiliang penumpang itu tewas dalam bus
“Kalau penumpang meninggal didalam bus baru kali ini, tapi dulu pernah di bus yang sama ada supir meninggal sekitar dua tahun lebih sedang mengendarai bus,” kata Agus Sopir Bus yang berada di Terminal Leuwiliang.
(Ruslan)