Tuesday, 30 April 2024
HomeEkonomiPembangunan Pabrik Minyak Makan Merah Jadi Solusi Persoalan Minyak Goreng

Pembangunan Pabrik Minyak Makan Merah Jadi Solusi Persoalan Minyak Goreng

Bogordaily.net – Menteri Koperasi dan UKM () Teten Masduki menegaskan pembangunan minyak makan merah bisa menjadi solusi bagi persoalan terkait di samping juga menjadi fondasi dan tonggak kebangkitan petani sawit di tanah air.

“Hilirisasi kelapa sawit yang dilakukan oleh Koperasi Sawit Makmur, mudah-mudahan bisa menjadi role model bagi koperasi petani sawit di Kalimantan. Tidak boleh gagal, karena pemerintah akan menghentikan program ini jika gagal. Ini akan menjadi pondasi dan tonggak kebangkitan petani di tanah air,” kata Teten Masduki saat melakukan peletakan batu pertama pembangunan makan merah, sekaligus meresmikan pabrik CPO Koperasi Sawit Makmur bekerja sama dengan PT BGMPA di Desa Tajau Mulya, Kecamatan Batu Ampar, Kabupaten Tanah Laut, Kalimantan Selatan, Selasa (31/01).

Menteri Teten menjelaskan, pihaknya telah diutus oleh Presiden Joko Widodo untuk dapat lebih menyejahterakan petani sawit di Indonesia. Presiden Jokowi ingin petani sawit yang menguasai 41,42 persen kebun sawit di Indonesia tidak menjual TBS (Tandan Buah Segar) ke industri.

“Presiden ingin kesejahteraan petani sawit meningkat. Oleh karena itu pengembangunan merah khusus untuk koperasi petani sawit, bukan untuk korporasi besar, hal tersebut menjadi bukti keberpihakan pemerintah terhadap petani sawit,” kata .

Baca juga: MenKopUKM: Program PINTU Incubator Hubungkan UKM ke Market Global

Lebih lanjut, Menteri Teten mengatakan dengan harga yang bersaing berkisar Rp9 ribu rakyat dapat mengakses minyak yang sehat dan murah.

“Minyak makan merah memiliki khasiat yang baik untuk tubuh, bahkanBaca dapat mencegah stunting dengan memiliki vitamin A dan E,” kata .

Pada kesempatan yang sama Ketua Koperasi Sawit Makmur Samsul Bahri mengatakan, pihaknya hingga kini telah mengelola lahan kebun sawit seluas 11.750 hektare (ha) dan memiliki anggota yang beranggotakan petani sawit swadaya mandiri yang tersebar di 8 kecamatan dan 32 desa.

“Koperasi kami masih menjadi satu-satunya koperasi di Indonesia yang memiliki kebun dan pabrik yang sangat besar. Kami juga sudah menerima dan mengolah TBS sampai 150-200 ribu ton per hari dan berkontribusi sebesar Rp47 miliar per tahun kepada negara,” kata Samsul Bahri.

Baca juga: KemenKopUKM Raih Zona Hijau Pelayanan Publik dari Ombudsman RI

Dengan kemampuan produksi tersebut, Samsul yakin pembangunan makan merah dapat menjadi solusi dalam mengatasi kelangkaan di masyarakat.

Bupati Tanah Laut Muhammad Sukamta menambahkan, pembangunan minyak makan merah merupakan bagian dari wujud nyata keberpihakan pemerintah kepada rakyat.

“Saya merasa sudah saatnya Tanah Laut punya pabrik pengolahan kelapa sawit sendiri sebagai hilirisasi produksi sawit di Kabupaten Tanah Laut. Akan ada multiplier effect bagi masyarakat dan ini dapat menjadi pilihan pemenuhan kebutuhan masyarakat,” kata Sukamta.

Dengan adanya makan merah, kata Sukamta, tidak akan terjadi lagi krisis minyak goreng karena krisis bisa diatasi dengan minyak makan merah.***

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here