Bogordaily.net – Satu dekade vakum, belum lama ini band metal asal Bogor, Sorban Hitam, hadir mengobati pecinta musik Ghotic Metal lewat Black Fast #4 di kafe New Kaliber, Kota Tua Jakarta.
Menjadi band pendamping asal Surabaya, Mesmeric, Band Sorban Hitam tampil membawakan hits lagu andalan ‘Harmoni Kematian’. Sorban Hitam tampil dengan formasi Windy Prihar pada Angelic Voice, Dodi Nurhadi pada Drum dan Fijar duwi pada Bass.
Dibantu oleh additional personil Eza pada Satanic Voice, Adi pada guitar 1, Awing pada gitar 2 dan Ridwan pada keyboard.
Drumer Sorban Hitam, Dodi mengatakan, band mereka kurang lebih sudah 10 tahun belum melakukan aksi panggung. Sorban Hitam sempat menunda aksi panggung lantaran keterbatasan waktu dan kondisi personel yang sakit.
Sorban Hitam Siapkan Hits Lagu Terbaru.
Ia beserta Sorban Hitam berharap, ke depan setelah pandemi berakhir dan semakin banyak acara musik maka akan meramaikan pentas musik yang membawa nama kota Bogor.
“Dengan lagu dan aksi panggung yang cadas. Berbeda dengan pangsa pasar yag ada saat ini, Sorban Hitam akan tetap tampil dengan genre yang tidak biasa,” katanya, Kamis 16 Februari 2023.
Selain itu, band Sorban Hitam kini sedang mempersiapkan hits single terbaru untuk mengobati dahaga para pecinta genre musik ghotic metal.
“Dalam waktu dekat kita akan segera rilis, kini masih kami persiapkan single terbaru Sorban Hitam,” tutupnya.
Sebagai informasi, bagi kalian penyuka musik keras, mungkin sudah familiar dengan istilah Ghotic Metal, genre ini merupakan turunan dari Heavy Metal.
Band-band yang membawakan jenis musik ini biasanya memiliki 2 orang vokalis, yang pertama wanita dengan suara soprano tinggi yang merdu, kemudian yang kedua vokal pria dengan suara scream berat (growl). Makanya perpaduan 2 vokal itu biasanya disebut beauty and the beast.
Lirik dari musik ini biasanya bertema nuansa kematian, kesedihan, kemuraman, kegelapan, kehidupan yang akan datang (akherat), paganisme, keseraman. di Indonesia sendiri banyak band ghotic metal di jalur indie atau underground dan ada beberapa yang sudah menjadi legenda musik keras.
(Ibnu Galansa)