Bogordaily.net – Alumni SMA Bosowa Bina Insani mencetak prestasi. Afifah Yudining Dwi Andadari berhasil lulus dengan predikat Cum Laude pada wisuda yang digelar oleh Universitas Brawijaya Malang, Januari 2023. Mahasiswa Fakultas Kedokteran Hewan di Universitas Brawijaya Malang itu berhasil meraih Penghargaan Sebagai Lulusan dengan IPK Tertinggi (4,00).
Prestasi membanggakan yang diraih Afifah disambut gembira pihak Sekolah Bosowa Bina Insani. Seperti disampaikan oleh Head of Division Kesiswaan dan Kerja Sama Bosowa School, Dedi Supriadi MPd.
“Afi sejak di SMA termasuk siswi yang ulet dan kreatif. Keuletan inilah yang menjadi modal baginya untuk terus berkembang dalam penguasaan ilmu yg diterimanya di sekolah, dan berlanjut di jenjang pendidikan tinggi,” kata Dedi yang menjabat kepala sekolah, saat Afifah bersekolah di SMA Bosowa Bina Insani.
Dedi menambahkan, pengalaman Afifah di OSIS sewaktu di SMA, menjadikan dirinya lebih kreatif dalam belajar maupun beraktivitas.
“Di sisi lain, peran orang tua di rumah, dalam hal ini ibunya tampak berperan dalam membentuk pribadi unggul pada diri Afi. Sinergi yg sudah dibangun antara sekolah dan rumah tampaknya menjadi kunci sukses Afi,” ujarnya.
Dedi mengemukakan, “Kami turut bahagia dan bangga atas prestasi yang diraih Afi selaku alumni SMA Bosowa Bina Insani Bogor. Semoga menjadi inspirasi adik-adiknya, untuk tetap berprestasi di mana saja berada.”
Afifah sangat Bahagia lulus dengan predikat Cum Laude.
“Perasaan saya pastinya sangat senang dan sangat bersyukur. Senang dan bersyukur karena ternyata saya adalah orang yang dititipi Allah berkah lulus menjadi Cum Laude,” paparnya.
Baca juga : Latih Kepedulian Anak, KB-TK Bosowa Bina Insani Gelar Jumat Berkah Berbagi
Afifah juga sangat berterima kasih kepada orangtuanya. “Saya merasa sangat beruntung dan bersyukur, karena diberkahi orangtua yang tidak pernah menuntut melainkan selalu mendukung setiap usaha dan keputusan yang saya coba ambil. Orangtua saya tentunya merasa sangat bangga dan terharu karena kebetulan saya dibesarkan oleh single mom. Saya rasa sudah tidak terhitung pengorbanan dan usaha yang telah diberikan oleh ibu saya selama membesarkan anak-anaknya,” tuturnya.
Afi, panggilan akrabnya, lahir di Jakarta, 22 November 1999. Ia anak ke-2 dari dua bersaudara. Putri dari pasangan Dra. Pratami Adityaningsari, M.Kes. dan Agus Prayudi (alm) itu merupakan lulusan SMA Bosowa Bina Insani (BBI) Bogor, tahun 2017.
Ia kemudian melanjutkan pendidikan ke Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Brawijaya pada tahun 2017.
“Saya menyelesaikan studi S1 selama 3,9 tahun dan wisuda S1 pada tahun 2021 untuk mendapatkan gelar Sarjana Kedokteran Hewan (S.K.H). Selanjutnya saya menempuh co-asistensi (coass) untuk mendapatkan gelar Dokter Hewan (drh.) selama 1,5 tahun dari tahun 2021-2023,” kata Afifah, dikutip dari Milenianews.com, Senin, 20 Februari 2023.
Gadis berjilbab itu sejak awal memang bercita-cita menjadi dokter hewan.
“Karena saya sudah memelihara kucing dan dekat dengan hewan sedari kecil, maka saya memang selalu ingin menjadi dokter hewan. Ternyata, setelah belajar dan menekuni bidang kedokteran hewan, saya semakin sadar betapa dekatnya hubungan kesehatan manusia, hewan, dan lingkungan, yang mana ini semua tergabung dalam konsep One Health. Motto dari kedokteran hewan yakni Manusya Mriga Satwa Sewaka atau mensejahterakan manusia melalui kesehatan hewan,” ungkapnya.
Afi pun memberitahukan kunci sukses dirinya dalam belajar.
“Sangat penting untuk menekuni hal yang benar-benar kita suka, agar dalam perjalanannya, semua pembelajaran dilakukan dengan suka rela dan murni karena niat belajar. Jadi, bagi saya kunci paling penting pertama adalah menemukan hal yang benar-benar kita enjoy untuk menekuninya dalam waktu yang lama,” bebernya.
Kunci kedua, kata dia, adalah melakukan semua dengan seimbang (balance). Kuliah saja setiap waktu tentu saja juga kurang baik, begitu juga dengan main setiap waktu.
Afifah bersekolah di Sekolah Bosowa Bina Isani sejak TK sampai SMA (total 14 tahun). Ia bersekolah di Bosowa Bina Insani sedari TK hingga SMA. Begitu pula dengan kakak saya yang juga bersekolah di Bosowa Bina Insani sedari SD hingga SMA.
“Alhamdulillah ibu saya sangat percaya dengan Bosowa Bina Insani serta masih menjalin silaturahim dengan guru-guru Bosowa Bina Insani hingga sekarang. Ketika saya berkuliah pun, saya terkadang masih suka curhat dengan guru-guru di Bosowa Bina Insani,” ungkap Afifah yang masuk ke FKH Universitas Brawijaya melalui jalur undangan atau rapot. FKH Universitas Brawijaya merupakan pilihan perytamanya.
Sebagai alumni SMA Bosowa Bina Insani, Afifah sangat bangga bisa lulus Cum Laude di Universitas Brawijaya.
“Saya merasa sangat bangga dan sangat berterima kasih juga kepada didikan yang pernah diberikan kepada saya selama saya bersekolah di Bina Insani sedari TK hingga SMA. Rasa disiplin dan kebiasaan untuk memiliki rasa ingin tahu adalah dua didikan yang saya dapatkan dari Bosowa Bina Insani. Saya selalu merasa beruntung ketika dulu bersekolah di Bosowa Bina Insani saya selalu didukung untuk berkembang sesuai minat dan bakat saya,” ujarnya.
Menurut Afifah, pendidikan disiplin di Sekolah Bosowa Bina Insani sangat berkesan dan bermanfaat baginya.
“Saya hingga sekarang masih selalu bersyukur bahwa SMA Bina Insani dulu sangat disiplin dalam mendidik siswa-siswanya. Semua dikerjakan pada waktunya masing-masing. Waktunya belajar ya belajar, waktunya shalat ya shalat, waktunya ekskul ya ekskul,” kata Afifah.
Hal ini (Pendidikan disiplin), kata dia, membuat siswa menjadi lebih fokus terhadap apa yang dikerjakannya dan tidak mudah terdistraksi.
“Karena dunia perkuliahan adalah dunia yang sangat bebas, maka sangat penting pendidikan SMA mengajarkan untuk siswa bisa mempunyai prinsip yang kuat agar tidak mudah terbawa orang lain. Pelajaran yang diajarkan guru-guru di SMA Bina Insani juga saya merasa sangat bermanfaat selama menjalani perkuliahan,” paparnya.
Tak lupa Afifah menyampaikan pesannya kepada adik-adik kelasnya di SMA Bosowa Bina Insani.
“Bahkan bila mimpi kalian tidak populer atau masih belum lazim di masyarakat. Olah mimpi tersebut menjadi target-target yang lebih realistis maka hal tersebut akan lebih mudah untuk dicapai,” ujarnya.
Baca juga : Siswa SMA Bosowa Bina Insani Gelar Pemilihan Ketua Osis dan MPK Periode 2022/2023
Kedua, “Bila ada dua pilihan, ambillah pilihan yang paling tidak membuat kalian nyaman. Pilihan seperti itulah yang bisa membantu kalian berkembang menjadi pribadi yang lebih baik.”
Keriga, Jangan takut untuk jauh dari rumah. “Saya selama 12 tahun bersekolah di sekolah yang sama, di kota yang sama (Bogor). Sementara orang tua tinggal di Jakarta. Perantauan mengajarkan saya banyak sekali hal yang saya tidak pernah bayangkan sebelumnya,” kata dia.
Keempat, jangan mudah terbawa dengan teman. “Bertanggung jawablah terhadap kebahagiaan dan kesuksesan kalian sendiri,” ujarnya.
Kelima, selalu ikhlas dalam belajar. “Saya selalu tanamkan bahwa saya belajar untuk ilmu, untuk pengetahuan, bukan untuk ujian, bukan untuk nilai. Maka ilmu dan pengetahuan yang akan terus menempel dengan kalian dan kalian bawa kemanapun,” kata Afifah.(*)