Bogordaily.net – Niat puasa ganti Ramadhan wajib dilafalkan saat hendak melaksanakannya seperti yang akan diuraikan berikut ini.
Puasa merupakan salah satu ibadah penting dalam agama Islam, termasuk puasa Ramadhan yang merupakan salah satu rukun Islam yang wajib dilaksanakan.
Namun, dalam melaksanakan ibadah-ibadah yang telah ditentukan oleh Allah SWT, Allah SWT memberikan keringanan kepada wanita hamil dan menyusui dalam hal puasa Ramadhan.
Bagi wanita hamil, diperbolehkan untuk tidak berpuasa jika ia khawatir bahwa puasa akan memberatkan bagi pertumbuhan janin dalam kandungannya.
Sedangkan wanita yang sedang menyusui juga diperbolehkan tidak berpuasa jika khawatir air susunya keluar sedikit dan akan berpengaruh pada perkembangan anaknya.
Selain itu, beberapa golongan lainnya juga diperbolehkan tidak berpuasa Ramadhan.
Baca Juga: Kalender Jawa 14 Maret 2023
Meskipun diperbolehkan tidak berpuasa, namun Islam tetap memerintahkan untuk mengganti puasa Ramadhan yang ditinggalkan selepas bulan Ramadhan.
Oleh karena itu, niat dan tatacaranya perlu diketahui.
Niat Puasa Ganti Ramadhan
Niat puasa ganti Ramadhan harus dibaca saat akan mengganti puasa yang tertinggal.
Bacaan niat puasa membayar hutang puasa Ramadhan adalah “Nawaitu shauma ghadin ‘an qadha’I fardhi syahri Ramadhana lillahi ta‘ala”, yang artinya “Aku berniat untuk mengqadha puasa Bulan Ramadhan esok hari karena Allah SWT”.
Membayar atau mengganti puasa Ramadhan wajib hukumnya, hal ini sesuai dengan surat Al Baqarah ayat 185. “Dan barangsiapa sakit atau dalam perjalanan (lalu ia berbuka), maka (wajiblah baginya berpuasa), sebanyak hari yang ditinggalkannya itu, pada hari-hari yang lain”, (QS Al Baqarah: 185).
Oleh karena itu, niat puasa ganti Ramadhan ini sangat penting untuk diketahui. Jika memiliki hutang puasa Ramadhan, sebaiknya segera menggantinya.
Cara membayar atau mengganti puasa Ramadhan bisa dilakukan kapan saja, namun niat puasa ganti Ramadhan tetap harus dilafalkan pada malam harinya.
Perlu diingat bahwa meskipun diizinkan untuk tidak berpuasa, maka puasa ganti Ramadhan tetap wajib dilakukan sebagai bentuk pengganti dari puasa Ramadhan yang tidak dilaksanakan pada bulan Ramadhan.
Penting untuk diingat juga bahwa mendahulukan puasa sunnah daripada puasa ganti Ramadhan (qadha) dianggap sebagai makruh.
Oleh karena itu, cara qadha puasa Ramadhan dengan mendahulukan puasa sunnah tidak disarankan.
Namun, tidak ada dalil yang menyatakan bahwa puasa qadha harus dilaksanakan secara berurutan.
Demikian ulasan mengenai niat puasa ganti Ramadhan beserta tata caranya yang wajib diketahui.***