Bogordaily.net– Satu unit rumah warga di Leuwiliang, Kabupaten Bogor rusak akibat terdampak angin kencang pada Selasa, 28 Maret 2023.
Staf Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Bogor, Jalaludin mengatakan, peristiwa terjadi di Kampung Gunung Pariuk RT 01 RW 10, Desa Karyasari, Kecamatan Leuwiliang. Penyebabnya, hujan dengan intensitas tinggi yang cukup lama disertai angin kencang di Leuwiliang.
“Diperkirakan dampak hasil kaji cepat 1 unit rumah rusak berat ada satu keluarga sebanyak 8 jiwa,” kata Jalaludin dalam keterangan yang diterima Bogordaily.net, Selasa 28 Maret 2023.
Keluarga yang terdampak atas nama Agus dan saat ini telah mengungsi ke rumah saudaranya di alamat yang sama.
Pihaknya juga telah berkoordinasi dengan aparatur setempat serta melakukan berbagai tindakan sesuai standar operasional prosedur (SOP) kebencanaan.
Baca Juga: Kandang Ayam di Leuwiliang Kebakaran, Ribuan Ayam Mati Terpanggang
“Tentunya kami telah melakukan kaji cepat dan analisa di lokasi bencana. Kami juga memberikan edukasi kebencanaan dan himbauan kepada warga,” jelasnya.
Ia menambahkan, bangunan rumah sudah tua atau lapuk dan bangunan rumah yang ambruk sedang dirapikan oleh warga.
“Diperkirakan hasil analisa anggota di lokasi, perlu penanganan lebih lanjut oleh pihak terkait,” ujar Jalaludin kepada Bogordaily.net.
Selain itu, sebelumnya puluhan rumah di Desa Waru Jaya, Kecamatan Parung, terendam banjir akibat hujan deras, Minggu, 26 Maret 2023.
Jalaludin menjelaskan, peristiwa tersebut diakibatkan meluapnya dan pendangkalan aliran Kali Rengas, sehingga menyebabkan banjir ke permukiman warga.
“Ada 46 unit rumah terdampak genangan banjir, dengan ketinggian 50 – 80 cm,” kata Jalaludin dalam keteranganya, Senin, 27 Maret 2023.
Banjir melanda tiga kampung yakni Kampung Rengas, Cidokom dan juga Kampung Waru.
Perkuat Mitigasi Bencana
Sebelumnya Plt Bupati Bogor Iwan Setiawan meminta kepada para camat, Tagana, Desa Tangguh Bencana (Destana) dan lainnya, untuk memperkuat mitigasi bencana dan mengedukasi masyarakat agar juga aktif melakukan mitigasi bencana.
Terlebih di Kabupaten Bogor terdapat 22 kecamatan yang masuk zona rawan bencana. Ia juga meminta agar pemerintah turut serta mengedukasi masyarakat perihal mitigasi bencana.
“Saya imbau kepada seluruh camat dan kepala perangkat daerah atau dinas terkait untuk waspada dan siaga dan memperkuat sinergi serta koordinasi dengan tim TRC, tagana dan destana agar senantiasa memberikan informasi dan edukasi mitigasi bencana kepada seluruh masyarakat,” kata Iwan Setiawan.
Kata dia, hal tersebut sangat penting dilakukan, mengingat akhir-akhir ini cuaca ekstrem tengah melanda khususnya di wilayah Kabupaten Bogor.
“Mitigasi ini sangat penting supaya masyarakat ini bisa diingatkan bahaya bencana dan bilamana ada hujan dan cuaca ekstrem supaya waspada,” jelasnya.(Albin Pandita)