Bogordaily.net – Lebaran tahun ini adalah yang terakhir bagi Walikota dan Wakil Walikota Bogor Bima Arya dan Dedie A Rachim.
Dan di akhir masa jabatan keduanya itu akan berusaha memaksimal di masa jabatan mereka.
Wali Kota Bogor, Bima Arya bersama Wakilnya, Dedie A. Rachim dan jajaran Forkopimda melaksanakan salat ied bersama warga di Taman Reinwardt, Kebun Raya Bogor, Sabtu (22/4/2023) pagi.
Baca Juga: Imbas Pembangunan Jembatan Otista Bogor, Rute Trayek Angkot dan BisKita Berubah
Dalam sambutan sebelum pelaksanaan salat Idul Fitri, Bima Arya mengajak semua yang hadir untuk memanjatkan rasa syukur atas nikmat dan anugerah yang telah diberikan.
“Alhamdulillah berkat takdir dan ketentuan-Nya pada pagi yang penuh barokah kita diberi kesempatan dalam sehat untuk melaksanakan salat ied yang jauh lebih meriah dan lebih hangat dibanding tahun-tahun sebelumnya. Hari ini adalah ramadan terakhir saya dan Pak Wakil Wakil Kota dalam masa jabatan kami. Jika Allah SWT menghendaki, maka Insya Allah di bulan Desember 2023, kami akan mengakhiri masa jabatan dan masa khidmat kami sebagai Wali Kota dan Wakil Wali Kota,” katanya.
Ibarat pacuan kuda dan ibarat semangat menjemput berkah di ujung ramadan, Bima Arya mengajak seluruh lapisan Pemkot Bogor untuk meniatkan, memanfaatkan waktu dalam berikhtiar semaksimal mungkin melakukan hal-hal yang bermanfaat bagi Kota Bogor.
Kepada warga Kota Bogor, Bima Arya mengungkapkan agar diingatkan jika ada hal-hal yang belum tuntas dan ada janji-janji yang belum tunai maupun ada kegiatan yang belum terealisasikan.
“Kami akan maksimalkan waktu-waktu terakhir kami untuk berikhtiar, berhikmat semaksimal mungkin memberikan manfaat bagi Kota Bogor. Mohon dimaafkan apabila dalam masa jabatan dan hikmat kami ada hal-hal yang kurang berkenan dan tidak sesuai dengan cita-cita dan impian. Mohon dibukakan pintu maaf yang seluas-luasnya,” katanya.
Selama Ramadan dirinya mengungkapkan telah berikhtiar memanfaatkan waktu semaksimal mungkin, menjemput berkah dengan semangat untuk memaksimalkan waktu yang tersisa.
Bima Arya Ingatkan Menjaga Kebersamaan
Semangat untuk menjaga kebersamaan dan kesehatan diharapkannya selalu mengiringi serta membersamai Pemkot Bogor usai lebaran serta dalam menjemput ramadan di tahun-tahun berikutnya.
Pada kesempatan tersebut Bima Arya mengingatkan semua atas dua nikmat yang sering dilupakan, yaitu kesehatan dan kesempatan.
Sebab, Rasulullah SAW bersabda ada dua nikmat yang seringkali dilewati, terlampaui bahkan dilupakan oleh semua, yakni kesehatan dan kesempatan.
“Seringkali kita merasa sehat dan kuat tetapi kemudian tumbang karena kekhilafan dan kealpaan kita, seringkali kita juga melewati banyak sekali kesempatan untuk melakukan hal-hal yang baik dan bermanfaat. Sesungguhnya Ramadan mengajarkan kita untuk memahami dua nikmat yang luar biasa tadi. Menjaga kesehatan untuk terus berikhtiar dan menggunakan kesempatan semaksimal mungkin untuk menebar manfaat, beribadah dan menjemput berkah. Waktu yang ada tidak terasa cepat sekali berlalu, bergulir dengan cepat. Ramadan mengajarkan kita untuk sebaik-baiknya manfaatkan waktu,” paparnya.
Terakhir Bima Arya menginstruksikan kepada seluruh aparatur Pemkot Bogor maupun ASN Kota Bogor untuk berikhtiar semaksimal mungkin menebar kebaikan, tidak menyusahkan tetapi memudahkan urusan warga hingga di ujung akhir nanti.
Menebar kebaikan dan memanfaatkan waktu yang tersisa semata-mata untuk kemaslahatan.
Ketua Panitia Penyelenggara Salat Idul Fitri 2023, Hendro Hermanto dari BRIN menjelaskan, pelaksanaan salat Idul Fitri di Kebun Raya Bogor berkat kerja sama dari berbagai pihak, tokoh dan Forkopimda Kota Bogor.
Ketua MUI Kota Bogor, KH Tubagus Muhidin dalam khotbahnya menyampaikan, bulan ramadan merupakan tamu yang dicintai dan dihormati umat muslim. Seizin Allah SWT, kepergiannya membawa semua kebaikan dan keberkahannya.
“Kita harus sadar Allah SWT yang mengadakan dari adanya yang tiada. Allah SWT juga yang meniadakan dari ketiadaan yang tiada. Kenapa ramadan harus pergi, karena dia ada dan diadakan oleh Yang Maha Ada. Mengapa ramadan datang karena diadakan oleh Yang Maha Ada dan nanti pun akan pergi ditiadakan oleh Yang Tiada. Berkumpulnya kita di sini diadakan oleh Allah yang mengadakan yang ada dan tempat ini akan kembali sepi ditinggalkan oleh kita. Itu sebetulnya Allah SWT mengadakan kita dari ada menjadi tiada. Untuk itu kita tidak boleh lalai dan harus selalu mengingat Allah SWT, karena Dia adalah kekasih yang asli dan abadi, manusia hanyalah setitik debu, tidak lebih dari sebuah partikel yang sangat kecil dan tidak berharga di sisi Allah SWT. Hanya Allah SWT Yang Maha Besar,” kata KH Tubagus Muhidin.
Dalam doa penutup, Ketua MUI berharap agar semua amal ibadah yang dilaksanakan umat muslim di Kota Bogor selama ramadan diterima Allah SWT, dihapus amalan-amalan buruknya serta dipertemukan kembali dengan bulan ramadan pada tahun-tahun mendatang.***