Monday, 25 November 2024
HomeEkonomiMenKopUKM Teten Masduki: RI Butuh Banyak Wirausaha Muda dari Mahasiswa

MenKopUKM Teten Masduki: RI Butuh Banyak Wirausaha Muda dari Mahasiswa

Bogordaily.net– MenKopUKM Teten Masduki menyebut Indonesia membutuhkan lebih banyak wirausaha muda baru, salah satunya dari kalangan mahasiswa.

Menurut Menteri Koperasi dan UKM (MenKopUKM) Teten Masduki entrepreneur-entrepreneur muda baru. Terutama dari kalangan mahasiswa, agar mampu bersaing dan mewujudkan Indonesia menjadi jajaran negara maju pada 2045 mendatang.

“UMKM kita sangat besar mencapai 64 juta pelaku, tetapi rasio jumlah wirausaha baru 3,47 persen. Padahal untuk menjadi negara maju minimal mencapai 4 persen rasio kewirausahaan,” kata Menteri Teten dalam acara Entrepreneur Hub di Universitas Sumatera Utara (USU), Medan, Senin, 15 Mei 2023 dalam siaran pers yang diterima Bogordaily.net.

Di sisi lain, Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat ini sedang mempersiapkan Indonesia menjadi negara maju. Selain membangun infrastruktur, pembangunan Sumber Daya Manusia (SDM) juga penting dalam proses menyiapkan entrepreneur menuju negara maju.

“Presiden pun meminta dari kalangan terdidik, mahasiswa, sarjana, untuk terjun menjadi wirausaha karena persaingan industri saat ini persaingan ide kreatif,” jelas Menteri Teten.

Setiap tahun, terdapat sekitar 3,5 juta lulusan pendidikan yang berebut masuk mencari kerja. Jika pertumbuhan ekonomi rata-rata 5 persen yang terserap hanya 2 juta, sisanya 1,5 juta tidak bisa ditampung.

“Di kampus, mahasiswa harus diubah pola pikirnya yaitu untuk mencetak lapangan kerja bukan mencari kerja,” ujar MenKopUKM.

Tahun ini, Indonesia memegang keketuaan ASEAN ingin membawa Asia Tenggara menjadi kawasan yang memiliki peran penting bagi negara kawasan dan dunia. Salah satunya menjadikan wilayah ini sebagai pusat pertumbuhan ekonomi di dunia.

Misi dalam gelaran ASEAN Summit dengan tema ASEAN Matters: Epicentrum of Growth di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur ini menjadi momentum yang tepat.

MenKopUKM Teten Masduki RI Butuh Banyak Wirausaha Muda

MenKopUKM menekankan, untuk menjadikan ASEAN sebagai pusat pertumbuhan ekonomi dunia, Indonesia juga punya tugas internal untuk meningkatkan rasio kewirausahaan di dalam negeri menjadi 1 juta wirausaha baru, sesuai amanat Perpres Nomor 2 Tahun 2022 tentang Pengembangan Kewirausahaan Nasional Tahun 2021-2024.

Menurut Menteri Teten, pemerintah terus berkomitmen untuk mendukung penumbuhan wirausaha di Indonesia, salah satunya adalah penumbuhan ekosistem wirausaha melalui Entrepreneur Hub.

“Survei di dalam negeri maupun di Asia Tenggara, sebanyak 72 persen mahasiswa ingin menjadi pengusaha,” imbuhnya.

Hal ini, kata Menteri Teten menjadi dasar bagi Kementerian Koperasi dan UKM (KemenKopUKM) dalam membidik entrepreneur dari kalangan perguruan tinggi. Mengingat persaingan ke depan semakin kompetitif. Sehingga wirausaha harus punya kemampuan bersaing di pasar global.

MenKopUKM Teten Masduki RI Butuh Banyak Wirausaha Muda

“Salah satunya kenapa di USU? Kota Medan sejarahnya memang dibangun oleh para pebisnis. Tembakau kualitas unggul di dunia ada di Sumatera Utara, Medan,” ungkapnya.

Sebanyak 3.800 petani tembakau dari Eropa mengelola tembakau yang kemudian ekspor. Medan menurut Menteri Teten memiliki sejarah panjang sebagai kota bisnis.

Saat ini, menjadi entrepreneur juga mudah. Sebab, kata Menteri Teten, banyak platform digital yang bisa membantu untuk memulai bisnis dengan mudah.

“Misalnya melalui Entrepreneur Hub ini. Menjadi wirausaha itu mudah asal punya ide, banyak platform digital yang tersedia,” imbuhnya.

Sementara itu dari data startupranking.com per April 2023, Indonesia berada pada posisi ke-6, sebagai negara dengan jumlah startup dan wirausaha baru terbanyak di dunia. Tak hanya unggul secara kuantitas, secara kualitas saat ini setidaknya Indonesia telah memiliki dua startup dengan status Decacorn dan 9 Startup dengan status Unicorn.

Data tersebut menunjukkan bahwa Indonesia punya potensi besar melahirkan entrepreneur baru yang lebih besar lagi.

“Untuk itu saya mengajak untuk terus mengembangkan diri, menjadi future entrepreneur, menciptakan inovasi-inovasi baru, melahirkan UMKM berbisnis model inovatif untuk mewujudkan Indonesia menjadi negara maju pada tahun 2045,” kata Menteri Teten.

Startup Kampus

Di tempat yang sama, Wakil Rektor I USU Edy Ikhsan mengatakan, USU memiliki komitmen dan semakin optimistis menyalakan semangat dalam mempersiapkan entrepreneur-entrepreneur muda dalam memimpin perekonomian Indonesia di kancah global.

“USU bertransformasi menjadi entrepreneur university dan terus berupaya memperluas jejaring kerja sama dan meningkatkan kualitas kemitraan, baik dengan pemerintah, dunia industri dan lembaga-lembaga profesi,” ujar Edy Ikhsan.

Sehingga lanjut Edy, dapat memberikan dukungan dan memfasilitasi lahirnya wirausahawan unggul dari kampus yang nantinya semakin memperbesar ekosistem kewirausahaan di negeri ini.

Kegiatan bersama KemenKopUKM kata Edy, menjadi starting atau kick off mendorong penciptaan wirausaha baru. Ia berharao ke depan kegiatan itu akan mampu memberikan penguatan terhadap kinerja riset dan inovasi untuk menghasilkan produk-produk unggulan yang bermanfaat.

Dalam kerja sama ini para peserta atau startup yang berasal dari USU, yang merupakan salah satu dari 6 startup yang lolos seleksi kementerian (dari 15 universitas yang ikut serta) akan didampingi oleh tim dari KemenKopUKM melalui program business matching, hingga mendapatkan investor atas produk-produk yang dihasilkan.

Wali Kota Medan Bobby A Nasution mengatakan, Kota Medan terus berbenah dalam membangkitkan kegiatan ekonomi daerahnya. Terutama pascapandemi Covid-19 yang memberikan dampak yang sangat besar. Pihaknya mendorong, agar UMKM Medan bisa kuat di sektor hilirisasi yang menjadi keunggulan dalam bersaing dengan UMKM daerah lainnya.

“Masalah akses masih menjadi kendala, banyak warga Medan yang kreatif. Namun ada banyak pandangan kalau mau sukses harus keluar dulu dari Medan. Padahal hari ini, Medan begitu banyak menyumbang ide tingkat nasional yang menjadi bekal kuat dalam membangun ekonomi Medan,” kata Bobby.

Selain itu, pihaknya juga bekerja sama dengan USU sedang membangun plaza UMKM yang rencananya tahun ini mulai dibangun.

“Harapannya seluruh tenant yang buka nanti, berasal dari pelaku UMKM Kota Medan dan sekitarnya. Bahkan nanti bukan hanya tempat jualan, tetapi juga mengasah jiwa entrepreneur dan membentuk ekosistem usaha. Mau tenang mau enak hidupnya ya jadi pengusaha,” ujar Bobby.

Pada kesempatan yang sama, Ketua Bidang Wirausaha Baru Dekranas Endang Budi Karya menyambut baik strategi yang dilakukan dalam mendukung ekosistem usaha. Ia juga mendukung maju dan berkembangnya UMKM terutama di sektor kerajinan.

Menurutnya, dukungan yang diperlukan tak hanya dari pemerintah, tetapi juga pihak lain seperti kampus.

“Kerja sama UMKM dengan perusahaan dan startup sangat diperlukan dalam menjembatani UMKM. Dukungan perajin atau wirausaha baru agar masyarakatnya mencintai produk karya anak bangsa sendiri,” ujarnya.

Ia pun berpesan kepada para calon usaha baru di sektor kerajinan, termasuk para mahasiswa, agar membekali diri dengan berbagai keterampilan di bidang kreatif.***

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here