Saturday, 23 November 2024
HomeEkonomiPengamat Beberkan Nasabah BSI Loyal dan Punya Ceruk Pasar Tersendiri

Pengamat Beberkan Nasabah BSI Loyal dan Punya Ceruk Pasar Tersendiri

Bogordaily.net – PT Bank Syariah Indonesia Tbk. (BSI) memiliki segmen pasar yang unik dengan nasabah yang sangat setia, sehingga tidak akan mengalihkan atau menarik dana mereka secara masal, meskipun terdapat ancaman serangan siber terhadap bank syariah terbesar di Indonesia ini.

Nailul Huda, seorang peneliti ekonomi digital dari Institute for Development and Economics and Finance (Indef), mengungkapkan bahwa BSI, yang merupakan hasil penggabungan tiga bank syariah anak usaha dari tiga bank BUMN, memiliki pangsa pasar yang sangat setia dengan dasar spiritual.

Baca Juga: Tanggulangi Stunting di Kota Bogor, DPPKB Bagikan Telur dan Gaet Orang Tua Asuh

“Dulu perusahaan awal BSI dari tiga bank syariah milik bank-bank Himbara punya niche market. Di mana masyarakat yang tidak mau ke bank konvensional larinya ke bank syariah ini. Karena itu pasti nasabahnya gak akan lari karena mereka berhubungan sama keyakinan sebenarnya. Jadi pasti masih loyal nasabahnya,” ujarnya menekankan.

Analisa dari Huda tercermin pada Rini, seorang nasabah BSI di Bogor, Jawa Barat. Rini telah menjadi nasabah Bank Syariah Mandiri sejak 2004.

Bahkan Rini mengakui dia adalah ‘nasabah psikologis’, yang sudah punya ‘ikatan batin’ dengan BSI.

“Saya memang nasabah psikologis. Jadi gak terpengaruh. Istilahnya saya sudah punya ikatan batin dengan BSI. Jadi masih percaya insyaAllah,” kata Rina ketika ditemui usai transaksi tarik tunai di ATM BSI KC Tanah Sereal, Jl Sholeh Iskandar, Bogor, Sabtu lalu 13 Mei 2023.

Rini bahkan mengaku tak terlalu terpengaruh dengan berita-berita yang ramai beredar terkait dugaan serangan siber terhadap BSI.

“Saya tidak mengikuti dan tidak mau peduli, karena saya punya urusan yang lebih penting daripada ngurusi hoaks itu,” tegas Rini.

Sementara itu, Huda melanjutkan, adanya indikasi serangan siber pun, tidak akan menurunkan pamor BSI ke depan.

Pasalnya, BSI hadir sebagai salah satu bank besar di Tanah Air dan didaulat untuk menjadi lokomotif ekonomi syariah di Indonesia sehingga bisa bersaing di tingkat internasional.

Huda menegaskan, indikasi serangan siber tersebut dinilainya tidak akan terlalu berpengaruh terhadap kinerja BSI maupun trust dari nasabah secara jangka panjang.

Terlebih, menurutnya BSI terkait dengan bank-bank BUMN dengan reputasi yang terjaga.

“Nasabah tidak akan meninggalkan BSI, karena bank besar dan ketika masyarakat memilih bank syariah larinya ke bank BUMN syariah. Ini adanya di BSI. Karena nama BUMN ini bisa dibilang bisa menjadi jaminan bagi masyarakat,” lanjut Huda.

Bahkan kata dia, ke depan BSI diyakini akan terus bertumbuh. Hal ini tak terlepas dari tren perbankan syariah yang kian positif.

Adapun saat ini penetrasi perbankan syariah masih rendah yaitu di bawah 10%. Sedangkan pemerintah mematok target tingkat penetrasi perbankan syariah Indonesia mencapai 15% dalam kurun 5-10 tahun ke depan.

Di sisi lain, Indonesia adalah negara dengan penduduk muslim terbesar di dunia.

Di mana sekitar 231 juta penduduknya menganut agama Islam. Sedangkan menurut laporan Badan Pusat Statistik (BPS), jumlah penduduk Indonesia mencapai 275,77 juta pada 2022 lalu.

“Potensi kita masih tinggi sebagai penduduk muslim terbesar dan masih memunculkan peluang di situ. Masalah yang dihadapi BSI saat ini tidak akan mengganggu tren perbankan syariah secara total. Pasti masyarakat percaya BSI bisa segera keluar dari masalah ini, karena BUMN dan aspirasi besarnya. Tapi tentunya masyarakat dan semua pihak ingin hal ini tidak terulang lagi di kemudian hari,” tutupnya.

Sementara itu, seiring layanan perbankan yang telah kembali normal, BSI membukukan kenaikan penghimpunan dana pihak ketiga (DPK) harian dan volume setoran yang signifikan.

Pada Senin 15 Mei 2023, total nilai setoran tunai BSI tercatat Rp637,69 miliar yang berasal dari 30.400 transaksi.

BSI juga telah melayani transaksi MPN (Modul Penerimaan Negara) dan Sistem Perbendaharaan Anggaran Negara (SPAN) Kementerian Keuangan Republik Indonesia.

Selain itu, BSI telah selesai melakukan pelunasan biaya haji dari 161.455 calon jemaah haji 1444 Hijriah atau 100 persen dari kuota haji yang diberikan kepada perusahaan. (*/gibran)

Copy Editor: Riyaldi

Simak Video Lainnya dan Kunjungi YouTube BogordailyTV

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here