Bogordaily.net – Sampah masih terus menjadi persoalan klasik yang tak pernah tuntas, wilayah Kecamatan Ciawi yang dikenal sebagai gerbangnya kawasan Puncak pun tak lepas dari persoalan sampah.
Gunungan sampah di antaranya terlihat di seputaran. Selain menimbulkan bau tidak sedap dan mengganggu pemandangan, tumpukan sampah menyumbat aliran air.
“Setahu saya para pedagang di Pasar Ciawi membayar iuran kebersihan setiap bulan, tetapi tidak tahu kalau pedagang kaki lima dan lainnya,” ujar Eros, petugas jaga toilet di samping Pos Polisi Ciawi.
Baca Juga: Didatangi Tokoh Hindu, Rizal Ramli: Jangan Hanyut Diadudomba, Fokus Perbaiki Demokrasi!
Menurut Eros, belum lama ini pihak Jasa Marga sempat meninjau lokasi tumpukan sampah tetapi tidak ada tindak lanjut.
“Lokasinya memang berada di tanah milik Jasa Marga dan yang terdampak yaitu toilet umum, warung, dan pos polisi. Kalau hujan pastinya banjir besar,” ujarnya.
Masih di Kecamatan Ciawi, sampah yang menggunung juga terlihat di bibir Jalan Veteran-Tapos tepatnya di Desa Banjarsari, hingga oveload.
Wacana relokasi TPS oleh Badan Usaha Miilik Desa (BUMDes) setempat pun tak kunjung terwujud.
Kepala UPT Kebersihan Ciawi, Rudi Adrianto, mengatakan, satu-satunya solusi permasalahan TPS Desa Banjarsari yakni harus direlokasi ke lahan yang lebih luas sehingga mampu menampung sampah.
“Dari pihak DLH menyarankan terhadap BUMDes Banjarsari agar berkoordinasi dengan Pemdes mendata siapa aja yang membuang sampah yang dikelola BUMDes. Sebenarnya kiriman sampah dari masyarakat itu tidak banyak terjangkau oleh pengangkutan,” jelasnya.
Ketua BUMDes Banjarsari, Muksin, meminta Pemdes agar menyiapkan lahan TPS yang lebih luas dan tidak berada di bibir jalan.
“Kami sudah mencoba berbagai macam cara untuk mengurangi tumpukan sampah seperti memilah dan membakar, namun cara itu tidak efektif. Intinya lahan TPS sekarang itu harus dipindah bila tidak maka permasalahan tumpukan sampah sekarang ini terus terjadi,” tandasnya.***
Acep Mulyana