Bogordaily.net– Memperingati Hari Jadi Bogor (HJB) ke 541, masyarakat Kota Bogor dari berbagai elemen melakukan tradisi “Ngumbah Kujang”.
Tahun ini, para budayawan dan pelaku sejarah melakukan prosesi Ngumbah Kujang dengan menghadirkan kujang pusaka sebagai simbol untuk dilakukan pencucian.
Wakil Wali Kota Bogor Dedie A. Rachim mengatakan, tradisi pencucian Tugu Kujang yang telah dimulai pada tahun 1990 tersebut merupakan agenda dalam rangkaian memperingati HJB.
Untuk itu, ia mengapresiasi para pelaku sejarah yang menginisiasi kegiatan “Ngumbah Kujang”. Sehingga, tradisi yang baik ini perlu dilestarikan dengan baik.
“Sangat mengapresiasi untuk para pelaku sejarah dengan menginisiasi kegiatan “Ngumbah Kujang” sejak tahun 1990,” kata Dedie A. Rachim, Jum’at 9 Juni 2023.
Beberapa tahun sebelumnya, lanjut Dedie, sempat terhalang oleh pandemi Covid-19. Namun, ia bersyukur tradisi ini bisa dilanjutkan setelah pandemi.
“Mungkin beberapa tahun sebelumnya terhalang oleh pandemi. Di HJB ke-541 acara ini bisa terlaksana lagi. Dan saya berharap, kegiatan ngumbah kujang ini akan jadi tradisi yang baik ini bisa dilestarikan kedepannya,” papar Dedie.
Dedie menjelaskan, tujuan melakukan napak tilas dan mengenang serta mengingat para leluhur dan pendahulu.
Karena memang pendahulu ini memiliki visi dan misi yang sama yaitu mempersatukan bangsa melalui simbol Kujang.
Kujang itu sendiri memiliki arti menguatkan tali persaudaraan, menyatukan perbedaan-perbedaan dan juga merupakan simbol kesejahteraan, bukan sebagai alat pembunuh.
Lestarikan Budaya Sunda
“Dengan kita lestarikan, harapannya bagi generasi muda akan mudah mengenal dan dikenang. Dan betapa adi luhungnya seni tradisi Sunda khususnya di wilayah Bogor ini. Kita lestarikannya sebagai bentuk warisan tak benda dan harusnya dijadikan pengingat dalam upaya membangun kesejahteraan Kota Bogor,” terangnya.
Dedie juga sudah meminta kepada pihak panitia untuk bukan para pelaku sejarah atau budayawan saja yang dilibatkan. Akan tetapi juga ditransformasi ke kalangan generasi muda.
“Karena nilai-nilai baik ini juga harus dimaknai sebagai nilai budaya kasundaan ini bukan hanya dimiliki oleh orang tua semata. Tapi justru untuk kalangan dan termasuk bagi generasi muda kedepannya,” ungkapnya.
Di tempat yang sama, Ketua Panitia Ngumbah Kujang, Cecep Toriq menyampaikan, pada pencucian Tugu Kujang tahun ini ada yang berbeda.
Karena menghadirkan Kujang Pusaka dalam prosesi ritual ngumbah yang dilakukan.
“Tahun ini, bersyukur bisa dihadirkan Kujang Pusaka sebagai simbol untuk dicuci. Setelah itu Kujang Pusaka akan disimpan di Balai Kota Bogor,” katanya.(Ibnu Galansa)