Bogordaily.net – Bima Sakti Tukiman ditunjuk oleh Ketum PSSI Erick Thohir menjadi pelatih Timnas Indonesia U-17 untuk pertandingan Piala Dunia U-17 di Indonesia.
“Saya akan berikan kesempatan kepada Coach Bima, kita perlu coach-coach muda. Di kepengurusan Coach Shin Tae-yong (STY) itu ada Nova di kepengurusan Indra juga banyak coach muda, ada Kurniawan, saya rasa positif,” terangnya.
Lebih jauh Erick mengungkapkan, keputusan itu bakal kembali diskusikan di tingkat exco PSSI. Seperti, untuk membahas adanya penetapan pendamping bagi Bima Sakti selaku peracik strategi tim Merah Putih.
Baca juga : Indonesia Resmi Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U-17 2023
“Akan ada diskusi untuk pendampingg karena ini kejuaraan dunia. Siapapun pendampingnya nanti kita diskusikan,” ucapnya.
Sekedar informasi, Bima Sakti Tukiman merupakan pria kelahiran Balikpapan, 23 Januari 1977 dan memulai kariernya di Timnas Indonesia pada 4 Desember 1995 saat masih berusia 19 tahun.
Bima Sakti telah mencatat rekor 55 kali penampilan bersama Timnas Indonesia, hanya kalah dari Kurniawan Dwi Yulianto yang telah bermain 60 kali. Semasa karirnya dirinya biasa bermain sebagai gelandang.
Indonesia Jadi Tuan Rumah
Indonesia resmi menjadi tuan rumah Piala Dunia U-17 2023 yang akan dilaksanakan pada 10 November hingga 2 Desember 2023 mendatang.
Baca juga : Puasa Arafah dan Tarwiyah Kapan? Berikut Jadwal dan Bacaan Niat
Hal tersebut diketahui dari unggahan akun Twitter resmi FIFA berdasarkan hasil council meeting pada Jum’at, 23 Juni 2023 malam WIB.
“Piala Dunia U-17 tahun ini akan digelar di Indonesia,” demikian tulis FIFA, Jum’at, 23 Juni 2023.
Adapun turnamen tersebut awalnya direncanakan digelar di Peru. Tetapi, status itu dicabut lantaran Peru tidak siap dengan infrastruktur.
Ketua Umum PSSI, Erick Thohir mengungkapkan beberapa kemungkinan alasan FIFA menunjuk Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-17 2023.
Erick Thohir sendiri rupanya juga belum mengetahui alasan FIFA memilih Indonesia menjadi tuan rumah.
“Saya belum tahu alasan utama penetapan ini,” ucapnya.
Namun pria yang juga menjabat sebagai Menteri BUMN itu menjelaskan beberapa hal yang mungkin menjadi dasar keputuan FIFA tersebut.***