Bogordaily.net – Arsenal akhirnya juara setelah selalu mengalami kekalahan dalam 8 pertemuan terakhirnya menghadapi Manchester City.
Juga setelah musim lalu dibuat menderita setelah City mengambil gelar Premier League mereka di detik-detik akhir kompetisi.
Musim ini, penambahan squad gila-gilaan yang dilakukan Arteta sepertinya berbuah manis, paling tidak di laga resmi perdana mereka menghadapi Manchester City.
Mereka yang mungkin tak terlalu diunggulkan berhasil mengejutkan pasukan Pep Guardiola saat Gabriel Martinelli di menit-menit akhir resmi menyamakan kedudukan, sebelum akhirnya The Gunners meraih kemenangan lewat drama adu penalti.
Arsenal Kembali Merangkak ke Puncak Klasemen
Dua musim lalu, Arteta dan Arsenal sempat menguasai puncak klasemen dalam waktu yang sangat panjang.
Namun, performa mereka yang ingin konsisten berhasil dimanfaatkan oleh Manchester City yang tampil spektakuler dan tak terkalahkan.
Termasuk saat mengalahkan Arsenal, yang pada akhirnya membuat pasukan Pep Guardiola itu berhasil menggusur posisi The Gunners hingga akhir musim.
Kegagalan tersebut membuat Arteta sempat terguncang dan bahkan mempertanyakan posisinya sebagai pelatih di Arsenal.
Perbaikan Squad yang Membuahkan Hasil
Beruntung, selain melakukan perenungan, Arteta memilih untuk bertahan dan mulai menyusun perbaikan untuk membuat Arsenal lebih kuat dari sebelumnya.
Transfer musim ini menjadi langkah cerdas, dengan manajemen Arsenal yang lebih ekstravaganza daripada biasanya.
Mereka mengabulkan nama-nama besar yang sudah diincar Arteta, seperti Ben Chilwell dari Chelsea dengan nilai 75 juta Euro.
Kemudian ada Declan Rice yang dibeli dengan nilai 116,6 juta Euro usai mengalahkan City dalam perburuan pemain West Ham tersebut.
Hingga Julian Chamberlain yang dibeli dari Ajax dengan nilai 40 juta Euro.
Strategi Brilian di Community Shield
Arteta langsung memainkan 3 rekrutan besar mereka di pertandingan Community Shield.
Key bermain sebagai penyerang utama, sementara Chamberlain bermain di posisi fullback kiri.
Ketiganya berhasil bermain dengan sangat baik, mengimbangi permainan dominan City dengan strategi counter yang rapat dan menekan.
Strategi itu berhasil di babak pertama, di mana City tak memiliki satu pun tembakan on target.
Namun, perubahan strategi dari Pep Guardiola di babak kedua membuat Arsenal kewalahan, sebelum akhirnya Cole Palmer menciptakan gol pembuka untuk City. Namun, keajaiban datang di menit 111!
Drama Adu Penalti, Arsenal Unggul
Keberhasilan Arsenal menyelamatkan kedudukan di menit-menit akhir pun mengguncang mental para pemain City, termasuk sang pelatih Pep Guardiola.
Setelah 90 menit laga dimainkan, di babak adu penalti, para pemain City nampak berada dalam tekanan yang sangat tinggi
Hingga akhirnya Kevin De Bruyne dan Rodri gagal mengeksekusi tembakan penalti.
Sementara itu, 4 penendang penalti Arsenal, Odegaard, Saka, Celik, dan juga Fabio Pereira, berhasil mencetak gol.
Bintang-Bintang Gemilang di Laga Final
Keberhasilan Arsenal menyamakan kedudukan di detik-detik akhir dipersembahkan oleh dua bintang utama, Ramsdale dan Martinelli, dalam masa perpanjangan waktu.
Ramsdale adalah kunci di balik keberhasilan Arsenal menyelamatkan kedudukan.
Sedangkan Martinelli menjadi tokoh utama di balik keberhasilan Arsenal memenangkan adu penalti.
Martinelli pun menyatakan, “Kami banyak berlatih penalti dengan sengaja di pramusim untuk siap dengan momen seperti ini.”
Pengakuan Pep Guardiola dan Tantangan ke Depan
Pujian Pep Guardiola untuk Arsenal menyiratkan arti betapa ia senang bercampur terkejut dengan hasil pertandingan.
Meskipun kekalahan dalam pertandingan ini, Guardiola yakin City akan tetap menjadi penantang serius di berbagai kompetisi.
Bagi Arsenal, trofi Community Shield ini menjadi tanda baik untuk sekuat The Gunners di musim ini
Itu setelah lebih dari dua musim tanpa meraih gelar juara.
Jadi, itulah cerita di balik keberhasilan Arsenal menjuarai Community Shield setelah mengalahkan Man City.***