Monday, 25 November 2024
HomePolitikYusril Bocorkan Cawapres Prabowo

Yusril Bocorkan Cawapres Prabowo

Bogordaily.net – Ketua Umum Partai Bulan Bintang (PBB) Yusril Ihza Mahendra membocorkan nama Cawapres Prabowo setelah Cak Imin jadi Cawapres Anies Baswedan.

Perubahan besar dalam koalisi partai telah menciptakan dinamika yang menarik untuk persaingan calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres).

Pada tanggal 2 September, duet AMIN, Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar, secara tiba-tiba dideklarasikan oleh NasDem dan PKB di Hotel Majapahit, Surabaya.

Kehadiran mendadak dari Anies-Cak Imin ini memicu berbagai reaksi dari partai-partai lainnya.

Demokrat merasa dikhianati oleh NasDem dan memutuskan untuk keluar dari Koalisi Perubahan Untuk Persatuan.

Sementara itu, PKS, meskipun menyambut baik keputusan NasDem, masih merasa ada ketidaklancaran dalam masuknya Cak Imin bersama PKB ke dalam koalisi tersebut.

Bergolaknya Koalisi Indonesia Maju Menjelang Pilpres 2024

Bergabungnya PKB ke dalam koalisi bersama NasDem dan PKS secara otomatis mengeluarkan partai ini dari Koalisi Indonesia Maju.

Keputusan ini memicu berbagai respons dari partai yang masih tersisa dalam koalisi tersebut, termasuk Gerindra, yang menerima dan menghormati keputusan PKB.

Satu hari setelah deklarasi Anies-Cak Imin, pada tanggal 3 September 2023, Partai Bulan Bintang (PBB) mengadakan “Konsolidasi Pemenangan Prabowo” di kota yang sama, Surabaya.

Perubahan dalam Nama Cawapres Prabowo

Ketua Umum PBB, Yusril Ihza Mahendra, mengungkapkan bahwa kepergian PKB dari koalisi telah menyisakan tiga nama sebagai calon wakil presiden Prabowo. Nama Cak Imin secara otomatis terhapus dari daftar tersebut.

“Seperti kita tahu dari berbagai pemberitaan ini, calon wakil presiden di koalisi Prabowo tinggal 3 orang saja setelah Cak Imin pergi,” kata Yusril setelah acara Konsolidasi Pemenangan Prabowo yang diselenggarakan oleh Partai Bulan Bintang (PBB) di DBL Arena Surabaya.

Ketiga nama tersebut adalah Airlangga Hartarto yang diusulkan oleh Partai Golkar, Erick Thohir yang diusulkan oleh PAN, dan Yusril sendiri.

Yusril menegaskan bahwa keputusan akhir tentang cawapres akan diambil bersama oleh koalisi dan Prabowo.

Ia juga menyatakan bahwa dirinya tidak terlalu ambisius untuk menjadi cawapres dan bahwa PBB tidak memiliki persyaratan khusus terkait posisi tersebut.

Reaksi SBY dan Prabowo yang Berbeda

Selama perubahan dinamika politik, Yusril juga menyinggung tentang reaksi Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) terkait masuknya PKB ke dalam Koalisi Perubahan Untuk Kemajuan.

Menurutnya, reaksi SBY berbeda dengan Prabowo. Prabowo menunjukkan reaksi yang lebih netral ketika Cak Imin meninggalkan Koalisi Indonesia Maju.

Awalnya, Yusril ditanya tentang reaksi Prabowo ketika Cak Imin mendeklarasikan diri sebagai calon wakil presiden Anies Baswedan.

Yusril mengungkapkan bahwa Prabowo tetap tenang saat PKB keluar dari Koalisi Indonesia Maju.

“Beliau (Prabowo) biasa-biasa saja, karena dalam politik, segala kemungkinan harus diantisipasi,” jelas Yusril.

Yusril menegaskan bahwa PBB tetap komitmen mendukung Prabowo tanpa memandang siapa pun yang akan menjadi cawapresnya.

Melanjutkan Kerja Sama Koalisi

Dia menyatakan bahwa koalisi yang digagas bersama PBB, Gerindra, PAN, Golkar, dan Gelora akan tetap konsisten dalam melaksanakan amanat ini.

Sementara itu, Yusril mengumumkan bahwa pihaknya akan terus menggelar konsolidasi pemenangan Prabowo di berbagai daerah.

“Hari ini kita menyelenggarakan konsolidasi kegiatan pencalonan presiden Prabowo di Surabaya. Hari ini dihadiri 12 DPW PBB di daerah zona II ini. Selanjutnya kami akan melakukan kegiatan di Padang dan Jayapura. Kami akan gelar deklarasi di beberapa tempat,” tandasnya.

Dengan perubahan-perubahan dramatis ini dalam dinamika politik, Pilpres 2024 tampaknya akan menjadi pertarungan yang semakin sengit dan kompleks.***

 

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here