Sunday, 24 November 2024
HomeBeritaErupsi Gunung Anak Krakatau, Petugas PVMBG Pantau Situasi Terbaru

Erupsi Gunung Anak Krakatau, Petugas PVMBG Pantau Situasi Terbaru

Bogordaily.net – Petugas pantau Gunung Anak Krakatau (GAK) PVMBG melaporkan bahwa Gunung Anak Krakatau alami erupsi pada Senin, 11 September 2023 pukul 08.42 WIB.

Adapun ketinggian kolom letusan mencapai 1.000 meter di atas puncak atau 1.157 meter di atas permukaan laut (Mdpl).

“Masyarakat, pengunjung, wisatawan, pendaki tidak mendekati Gunung Anak Krakatau atau beraktivitas dalam radius 5 km dari kawah aktif,” terang petugas pantau GAK PVMBG dalam siaran pers tertulisnya.

Baca juga : Jadwal Pekan ke-1 Liga 2 Hari Ini Senin, 11 September 2023

Menurut pengamatan petugas PVMBG, kolom abu terlihat berwarna kelabu hingga hitam dengan intensitas tebal mengarah ke barat daya.

Sampai sekarang, erupsi masih berlangsung. Pada Minggu, 10 September 2023 pukul 12.36 WIB, Gunung Anak Krakatau yang berada di Lampung Selatan ini mengalami erupsi dengan menyemburkan abu setinggi 1.000 meter di atas puncak kawah atau 1.157 Mdpl.

Kemudian erupsi tersebut terekam dalam seismograf dengan amplitudo maksimum 70 milimeter dan durasi 232 detik.

Apa itu Erupsi?

Erupsi gunung adalah proses pelepasan energi dan material dari dalam bumi yang terjadi pada gunung berapi.

Proses ini disebabkan oleh pergerakan magma (batuan cair berapi) dan gas yang terkumpul di dalam saluran magma di bawah permukaan bumi.

Erupsi gunung dapat menyebabkan ledakan keras, gempa bumi, awan panas, aliran lava, lahar (banjir lumpur), dan asap dan abu vulkanik.

Hal ini bisa terjadi secara tiba-tiba dan tidak terduga atau bisa juga terjadi secara bertahap dan memberikan peringatan sebelumnya.

Kejadian erupsi dapat memiliki dampak yang merugikan bagi manusia dan lingkungan sekitarnya.

Baca juga : Nonton Film Jawan, Cek di Sini!

Dampaknya menyebabkan kerusakan pada bangunan, jalan, dan infrastruktur lainnya.

Selain itu, erupsi juga dapat menyebabkan dampak pada kesehatan manusia karena paparan gas beracun dan partikel debu vulkanik yang dapat mengganggu pernapasan.

Oleh karena itu, erupsi gunung sangat penting untuk dipantau dan diprediksi agar dapat memberikan peringatan dini dan mengurangi dampak negatifnya.

Hal ini dilakukan melalui pemantauan seismik, pemantauan gas, pengukuran deformasi gunung, dan analisis visual dari aktivitas gunung.***

 

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here