Bogordaily.net – Front Pergerakan Nasional (FPN) melihat Paradoks kebijakan pemerintah dalam menetapkan proyek pembangunan Rempang Eco City sebagai proyek strategis nasional. Kedaulatan Rakyat seolah sudah mati atas nama Proyek Startegis Nasional.
Doz Santos Ketua Umum FPN memandang ada kebengisan dan brutalitas aparat gabungan terdiri dari TNI, Polri, Satpol PP, Ditpam BP Batam seperti zombie mengintimidasi rakyat jelata Aparat menjadikan Ideologi Pancasila sebagai alat pukul rakyat sendiri.
Persekongkolan Aparat dengan para antek-antek pengusaha mengusir Rakyat berdaulat sejak sebelum republik merdeka, mereka ada di sana sejak 1934.
“FPN mendukung Perjuangan Rakyat Pulau Rempang menolak kampung halamannya dihilangkan dan diusir (diberi tempat relokasi),” ujarnya dalam rilis yang diterima redaksi bogordaily.net.
Atas penistaan dan penindasan terhadap rakyat pulau Rempang kami dari Front Pergerakan Nasional menyerukan;
1. Hentikan Penistaan dan penindasan melalui persekongkolan Aparat dan antek pengusaha terhadap kedaulatan rakyat Indonesia, khususnya pulau Rempang.
2. Moratorium Seluruh Proyek Pembangunan atas nama kawasan strategis nasional. Ini hanya akal-akalan para pencuri lahan Negara Kesatuan Republik Indonesia oleh para konglomerat untuk di gadaikan kepada antek Asing.
3. Posko yang didirikan oleh antek-antek pengusaha dan aparat penguasa di Rempang Galang, merupakan upaya sistematis seperti upaya genosida bagi rakyat Melayu dan upaya intimidasi kepada orang Melayu, Presiden Joko Widodo harus membatalkan penggusuran kampung tua Pulau Galang.
4. Proyek pembangunan Rempang Eco City sebagai Kawasan aneka industri, pariwisata, hingga perumahan hanya menguntungkan Segelintir orang yakni pengembang PT Makmur Elok Graha anak perusahaan PT Artha Graha milik pengusaha Tommy Winata dan antek-anteknya.
5. Penindasan dan penistaan kepada kedaulatan rakyat Kampung Sembulang, Pulau Rempang yang menjadi titik awal pembangunan pabrik kaca terbesar asal China bernama Xinyi Group. Adalah modus pengkhianatan para aparat dan pengusaha mengelabui pengusiran rakyat berdalih pembangunan.
“FPN mengajak semua elemen Pro Perubahan dan prodemokrasi mempertahankan seluruh kedaulatan rakyat. Semoga Tuhan Yang Maha Kuasa Memberikan Keteguhan Kita di Jalan Perjuangan Ini,” pungkasnya.***