Bogordaily.net – Rumah jompo nyaris ambruk. Nasib miris itu dialami seorang ibu bernama Mariah Mari, warga Kampung Ciherang Gede RT 003 RW 004, Desa Cileungsi, Kecamatan Ciawi, Kabupaten Bogor. Rumah ibu berusia 83 tahun ini nyaris ambruk.
Kondisi rumah wanita yang sudah jompo kelahiran 1940 ini sangat memprihatinkan. Atap rumah nampak lapuk-lapuk. Untuk menghindari kebocoran, Mariah pun hanya mampu menutupinya dengan plastik banner bekas.
Mariah mengaku belum mendapat bantuan perbaikan rumah dari pemerintah. Termasuk belum menerima bantuan Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) yang telah dianggarkan Pemerintah Kabupaten Bogor.
“Saya tinggal sendiri. Anak saya sudah pada merantau. Jarang pulang,” kata Mariah, Selasa 12 September 2023.
Kondisi usia yang telah tua renta, Mariah tak bisa berbuat banyak guna memperbaiki rumahnya. Sementara itu, Kartu Keluarga (KK) yang ia tunjukan sudah habis dimakan rayap.
Kondisi yang cukup miris ini pun menggugah hati warga hingga seorang kiai Rahmat Hidayatullah asal Kampung Legok Nyenang, Desa Pancawati Kecamatan Caringin.
Kiai Rahmat pun berinisiatif melakukan penggalangan dana guna perbaikan rumah Mariah.
“Saya sangat prihatin melihat kondisi rumahnya yang nyaris ambruk. Makanya saya bersama teman-teman menggalang donasi untuk perbaikan rumah Ibu Mariah,” katanya.
Kiai Rahmat Hidayatullah menegaskan telah berulang kali menanyakan ke Ibu Mariah dan mendapat jawaban bantuan terkendala administrasi.
“Alasannya tidak punya KK. Seharusnya aparat desa setempat membantu mengurus KK Ibu Mariah agar bisa diusulkan bantuan. Karena kondisi Ibu Mariah jompo, tidak sehat secara fisik. Maka harus dibantu pengurusannya,” tegasnya
Dia menjelaskan, dana hasil dari donasi belum mencukupi sehingga belum bisa dilaksanakan perbaikan.
“Dana yang terkumpul baru 1,5 juta rupiah. Belum cukup. Pengumpulan dana masih berjalan. Kalau dananya sudah mencukupi kami baru akan melakukan perbaikan sehingga rumah tersebut bisa dikatakan layak untuk dihuni,” jelasnya.
Kiai Rahmat mengaku telah berkoordinasi dengan pihak Pemdes Cileungsi namun bantuan yang diberikan hanya untuk kebutuhan sehari-hari.
“Kalau koordinasi dengan desa kami sudah. Namun info yang kami dapatkan itu pihak desa sudah memberikan bantuan dan habis untuk kebutuhan sehari-hari. Makanya kami mengajak kepada siapapun untuk membangun rumah tersebut karena selama ini belum dapat perhatian pemerintah,” ucapnya.***
(Acep Mulyana)