Bogordaily.net – Menyusui adalah aktivitas pemberian susu kepada bayi melalui payudara ibu. Bayi pun kemudian menggunakan refleks menghisap untuk mendapatkan dan menelan susu.
Lewat kegiatan Edukasi Menyusui yang dilaksanakan di Ruang Pertemuan RS Murni Teguh Ciledug pada 3 Agustus 2023 silam, Manajer Marketing RS Murni Teguh Ciledug, dokter Tita Chairinisa menjelaskan beberapa tips menyusui dengan bahagia.
Selain menjabat sebagai Manajer Marketing, dokter TIta diketahui juga mempunyai sertifikasi sebagai Konselor Menyusui.
“Menyusui memiliki beberapa manfaat untuk bayi di antaranya, memberikan nutrisi lengkap pada bayi, merupakan antibodi alami yang bisa mengurangi risiko infeksi pada bayi, membuat anak lebih cerdas, membangun hubungan yang lebih terikat dengan ibu,” jelas dr. Tita.
“Selain itu, menyusui juga mempunyai manfaat bagi sang ibu, di antaranya, menuruni risiko depresi (baby blues syndrome), diet alami untuk ibu, mengurangi resiko perdarahan pasca melahirkan dan mengurangi resiko diabetes dan sakit jantung,” tambah dr. Tita.
Dokter Tita pun menyarankan agar secara khusus saorang ibu harus didorong untuk mulai menyusui dalam satu jam pertama paska-persalinan dan memberikan ASI secara ekslusif selama enam bulan pertama kehidupan anak, dan meneruskan menyusui hingga anak berusia dua tahun atau lebih dengan makanan pendamping ASI yang tepat.
Meski begitu, Dokter TIta pun mewanti-wanti bahwa proses menyusui bisa menyebabkan berbagai kondisi bagi sang ibu.
“Pasca melahirkan, hormon prolaktin yang dimiliki sang ibu akan bekerja lebih giat untuk menghasilkan ASI. Namun perubahan hormon ini juga bisa mengakibatkan mood sang ibu yang sering berubah-ubah. Biasanya, sang ibu akan menjadi super sensitif terhadap keadaan di sekitarnya,” jelas dr. Tita.
“Selain itu, ada juga sakit pasca melahirkan, kemudian juga sering terjadi kasus dimana ASI sulit keluar hingga puting lecet. Ada pula kasus dimana sang ibu memiliki kelebihan ASI hingga payudaranya membengkak,” tambah dr. TIta.
Salah satu faktor utama untuk bisa mewujudkan menyusui dengan bahagia, adalah faktor dukungan dari sekitar, terutama dari suami.
“Menurut penelitian, dari sekitar 115 ribu orang suami yang tdak memberikan dukungan pemberian ASI, tingkat keberhasilan istrinya menyusui hanya sebesar 26,9%. Sedangkan untuk suami yang mendukung, tingkat keberhasilannya bisa mencapai 98,1%,” jelas dr. Tita.
Utamanya, adalah memastikan sang ibu tidak stress, sehingga produksi hormon oksitoxin sang ibu tidak terganggu. Hormon oksitoxin adalah hormon yang bisa merangsang jaringan payudara dalam proses menyusui pasca melahirkan.
“Seorang istri atau seorang ibu, membutuhkan dukungan ekstra dari orang-orang sekitarnya agar bisa menyusui dengan bahagia. Misalnya, seorang suami juga bisa membantu untuk merawat bayi bersama-sama dengan istri. Atau bisa juga, sang suami memberikan pijat oksitoxin untuk istrinya apabila terjadi kondisi ASI sulit keluar,” tutup dr Tita.***