Bogordaily.net– Virus nipah sedang menjadi sorotan, oleh sebab itu penting untuk mengetahui gejalanya. Virus Nipah dilaporkan muncul di India hingga menewaskan dua warga. Tak hanya itu, virus ini juga menginfeksi warga lainnya. Lalu apa itu virus nipah dan apa saja gejalanya? Simak ulasan berikut yang dirangkum dari laman Kementerian Kesehatan RI.
Penyakit emerging zoonotik yang disebabkan oleh virus Nipah yang termasuk ke dalam genus henipavirus dan famili paramyxoviridae.
Virus nipah dapat ditularkan dari hewan. Baik hewan liar atau domestik dengan kelelawar buah yang termasuk ke dalam famili pteropodidae sebagai host alamiahnya.
Gejala saat terinfeksi virus nipah bervariasi. Mulai dari tanpa gejala atau asimptomatis, lalu infeksi saluran napas akut (ISPA) ringan atau berat hingga ensefalitis fatal.
Seseorang yang terinfeksi awalnya akan mengalami gejala seperti demam, sakit kepala, mialgia atau nyeri otot.
Selain itu muntah dan nyeri tenggorokan. Gejala ini dapat diikuti dengan pusing, mudah mengantuk, penurunan kesadaran dan tanda-tanda neurologis lain yang menunjukkan ensefalitis akut.
Beberapa orang dapat mengalami pneumonia atopik dan gangguan saluran pernapasan berat. Pada kasus yang berat, ensefalitis dan kejang akan muncul dan dapat berlanjut menjadi koma dalam 24-48 jam hingga kematian.
Cara Pencegahan
Cara pencegahan penyakit virus nipah yakni melalui pengendalian faktor risiko seperti tidak mengonsumsi nira/aren langsung dari pohon.
Sebab kelelawar dapat mengontaminasi sadapan aren/nira pada malam hari. Oleh karena itu harus dimasak sebelum dikonsumsi
Selain itu harus mencuci dan mengupas buah secara menyeluruh. Jika ada buah bekas gigitan kelelawar sebaiknya dibuang
Cara lain yang bisa dilakukan adalah mengkonsumsi daging ternak secara matang. Serta terapkan perilaku hidup bersih dan sehat. Seperti membersihkan tangan secara teratur, etika bersin.
Awal Mula Kemunculan Virus Nipah
Virus nipah pertama kali diidentifikasi berdasarkan laporan wabah yang terjadi pada peternak babi di desa Sungai Nipah, Malaysia tahun 1998-1999. Kemudian berdampak hingga Singapura. Â Dari wabah tersebut, dilaporkan 276 kasus konfirmasi dengan 106 kematian.
Sejak 1998 hingga saat ini dilaporkan 700 kasus pada manusia dengan 407 kematian di 5 negara yakni Malaysia, Singapura, India, Bangladesh, dan Filipina. Â Sebagian besar kasus dan kematian dilaporkan terjadi di Bangladesh.
Di Indonesia belum dilaporkan kasus konfirmasi penyakit virus Nipah pada manusia. Namun, beberapa penelitian atau publikasi menemukan adanya temuan virus Nipah pada kelelawar buah (genus Pteropus) pada beberapa negara termasuk Indonesia.
Demikian gejala virus nipah yang patut diwaspadai.***