Tuesday, 13 May 2025
HomeEkonomiFee Based Income BRI Capai Double Digit

Fee Based Income BRI Capai Double Digit

Bogordaily.net –  Tumbuh impresif, fee based income mencapai double digit. PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau yang secara konsisten terus mendorong pertumbuhan fee based income.

Seiring proyeksi suku bunga yang berpotensi menurunkan margin, dunia perbankan tengah gencar mencari pendapatan di luar pendapatan bunga atau fee based income, yang merupakan keuntungan dari hasil transaksi atau jasa bank lainnya.

Direktur Utama Sunarso mengatakan pertumbuhan impresif fee based income di tak lain disebabkan oleh transaksi yang turut meningkat seiring menguatnya transformasi digital.

terus mengembangkan transformasi di area digital melalui 3 fokus yakni Digitizing Core, Digital Ecosystem serta New Digital Proposition,” kata Sunarso pada kegiatan Media Gathering di Jakarta, 12 September 2023.

Transformasi digital yang dilakukan oleh kata Sunarso, tidak hanya memberikan dampak dari sisi efisiensi, tetapi juga memberikan dampak signifikan terhadap pencapaian fee-based income perseroan.

Super Apps BRImo
Direktur Utama Sunarso dalam media gathering di BRILian Stadium, Jakarta, 12 September 2023. (Istimewa/Bogordaily.net)

Yang mana fee based income konsolidasian tercatat tumbuh 9,14% yoy menjadi senilai Rp10,22 triliun hingga akhir Juni 2023. Sehingga porsi fee-based income terhadap pendapatan mencapai double digit”.

Beralih ke Digital

Sementara itu dalam lima tahun terakhir, mulai mengalihkan proses bisnisnya dari konvensional banking menjadi digital.

Seiring berjalannya waktu, kualitas layanan digital BRI kepada masyarakat konsisten meningkat, dan jumlah penikmat layanan bertambah.

Salah satu pemanfaatan layanan digital yang terbukti diminati segmen masyarakat luas, yakni Super Apps BRImo.

Hingga akhir Juni 2023, tercatat aplikasi yang diluncurkan pada tahun 2019 ini sudah mencapai 27,8 juta pengguna, naik 50,8 % secara year on year (yoy). Serta nilai transaksi di BRImo kini sudah bertumbuh 76,3% atau menjadi 1.896 triliun.

Hal tersebut menurut Sunarso adalah keberhasilan BRI mengembangkan retail transaction banking melalui super apps BRImo yang kemudian juga melayani transaksi-transaksi pembayaran lain, ditambah lagi dari transaksi trade finance.

“Jadi sumber income atau fee base income BRI pertama berasal dari fee transaksi, terutama dari mobile banking kita. Yang kedua dari yang terkait administrasi kredit,” jelas Sunarso.

Wadahi Transaksi di Segmen Makro

Tak hanya dari segmen retail, BRI juga mewadahi proses transaksi di segmen makro seperti wholesale transaction.

Segala transaksi melibatkan korporasi yang mana membutuhkan proses pembayaran melalui garansi atau trade finance, cash management, hingga transaksi forex. Semua kini terintegrasi pada platform digital milik BRI lainnya yakni Qlola.

Sunarso menjelaskan, melalui Qlola nasabah korporasi berpotensi menyebarkan value chain bisnisnya hingga ke level mikro. Dari sana, dampak pada fee-based income BRI pun semakin signifikan.

“Di dalam Qlola itu ada 4 sampai 5 fungsi sekaligus, mulai dari trade finance, kedua, cash management, forex, investment, dan juga dashboard untuk monitoring,” imbuhnya.

Hal tersebut terus dikembangkan sehingga ekosistemnya mencangkup wholesale, menengah, kecil, consumer, mikro, ada di dalam satu ekosistem.

“Itulah bagian dari transformasi digital di BRI,” sambungnya.

Selain itu, BRI juga memiliki platform yang mewadahi ekosistem mikro bernama Pasar Rakyat Indonesia (PARI).

Layanan yang bisa mengkoneksikan sesama nasabah mikro ini juga memberikan kontribusi besar terhadap fee-based income.***

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here