Bogordaily.net – Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor menemui kendala dalam mencari area untuk terminal pengolahan sampah.
Wakil Wali Kota Bogor Dedie A Rachim menyampaikan, Pemkot Bogor kesulitan untuk mencari area sekitar satu sampai dua hektare.
“Lahan 1 sampai 2 Hektare di tengah Kota Bogor kan sulit. Kemudian apakah masyarakat sekitar mau menerima ada bau sampah, air lindi? Kan belum tentu,” jelas Dedie A. Rachim.
Selain itu, kata Dedie, saat ini Pemkot Bogor terus menggunakan TPAS Galuga yang berada di Kecamatan Cibungbulang, Kabupaten Bogor.
Sedangkan untuk menggunakan Tempat Pengolahan dan Pemrosesan Akhir Sampah (TPPAS) Lulut Nambo yang berada di Kecamatan Klapanunggal, Kabupaten Bogor. Pemkot harus merogoh kocek yang banyak.
Untuk membuang sampah di TPPAS Lulut Nambo perlu adanya pemrosesan awal terlebih dahulu yang harus dilakukan oleh Pemkot Bogor.
“Pemkot Bogor harus memiliki armada pengangkut sampah yang dilengkapi oleh compactor,” jelas Dedie.
Kemudian, Pemkot Bogor juga harus memiliki lahan kosong yang menjadi tempat penampungan sampah sementara atau terminal pengolahan sampah sebelum diangkut ke TPPAS Lulut Nambo.
“Tujuannya dipres dulu sampah yang tadinya basah, air lindinya dibuang, baru dimasukkan ke dalam truk tadi. Supaya selama perjalanan dari Kota Bogor melewati jalan tol tidak ada tumpahan air lindih, nah, itu yang belum kita persiapkan,” tutup Dedie.(Muhammad Irfan Ramadan)