Bogordaily.net – Kaukus 89 yang merupakan kumpulan para aktivis 80-90 menyerukan ajakan, awasi pemilu 2024!
Pemilihan Umum 2024 semakin dekat namun, pemilu yang sejatinya harus berjalan secara jujur dan adil menjadi jauh panggang dari api.
Menurut mereka, potensi kecurangan sudah kasat mata dipertontonkan. Alih-alih menjaga netralitas dan bersikap adil terhadap semua kontestan pemilu, Presiden Joko Widodo (Jokowi) justru semakin condong pada pasangan tertentu.
Cawe-cawe politik Jokowi, kata mereka, tidak terlepas dari majunya putra tertua yang melenggang ke bursa pilpres.
Cawe-cawe politik Jokowi untuk terus berkuasa jauh hari sudah dirancang sedemikian rapih lewat berbagai macam cara: dari penundaan pemilu, perpanjangan masa jabatan, dan keinginan jabatan 3 periode.
Hingga akhirnya, menempatkan putra tertuanya maju dalam pilpres lewat keputusan kontroversial Mahkamah Konstitusi.
“Cawe-cawe politik Jokowi untuk mempertahankan kekuasaanya sangat terorkrestasi dengan rapih melalui tangan-tangan pembantunya. Apa yang dilakukan Jokowi semata-mata hanya mementingkan keluarga dan golongannya,” kata salah satu pentolan Kaukus 89, Standarkiaa Latief.
Pemilu yang seharusnya jadi pesta demokrasi, kata dia, kini menjadi gelanggang untuk mengukuhkan politik dinasti Jokowi.
Sulit dibayangkan pemilu 2024 akan berjalan secara jurdil dan menghasilkan pemerintahan yang bermartabat dan demokratis.
Dengan kekuasaan Jokowi saat ini sangat dimungkinkan pelibatan aparatus negara dan birokrasi untuk memenangkan putra tertuanya.
“Publik bisa melihat belakangan ini bagaimana Wakil Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi, atau Wamendes Paiman Raharjo memberi pengarahan pemenangan untuk Gibran Rakabuming Raka. Ini hanya satu contoh yang kasat mata kecurangan itu sudah dimulai,” sambung aktifitas lainnya, Fery Haryono Machsus.
Bagi Kaukus 89: Aktivis 80-90, Pemilu 2024 harus dipandang sebagai agenda perubahan untuk Indonesia yang berkeadilan dan kesejahteraan rakyat bukan untuk memperjuangan kepentingan satu-dua keluarga untuk berkuasa.
Tidak ada jalan lain bahwa Pemilu 2024 harus diawasi dan dikawal bersama-sama dengan kekuatan rakyat.
“Menjadi tugas bersama bahwa penyuaraan atas kecurangan pemilu harus disiarkan termasuk juga menjaga dan mengawasi TPS-TPS yang rawan kecurangan,” kata Standarkiaa Latief.***