Monday, 25 November 2024
HomeKota BogorGuru-guru SD Bosowa Bina Insani Ikuti Workshop Dongeng

Guru-guru SD Bosowa Bina Insani Ikuti Workshop Dongeng

Bogordaily.net – Para guru SD Bosowa Bina Insani mengikuti workshop dongeng yang bertajuk “The Power Story Telling” itu diadakan di SD Bosowa Bina Insani (BBI), Bogor, Senin, 30 Oktober 2023.

Workshop itu dibuka oleh PIC (Penanggung Jawab) Bosowa School Eko Arianto.

“Sejatinya pekerjaan kita setiap hari mendongeng. Hanya medianya berbeda,” kata Eko Arianto.

Ia menambahkan, dongeng itu seru. “Ada pendekatan tertentu sehingga audiens bisa membayangkan dan paham,” ujarnya.

Heru dari Rumah Dongeng menyampaikan materi pada workshop dongeng untuk para guru SD Bosowa Bina Insani, Bogor, Senin, 30 Oktober 2023. (Istimewa/Bogordaily.net)

Narasumber worksop dongeng tersebut adalah Heru dari Rumah Dongeng.

“Pada dasarnya, guru tiap hari mendongeng,” kata Heru.

Baca juga : Ide Kegiatan Peringatan Hari Pahlawan 10 November di Sekolah

Guru setiap hari pasti bisa mengajar. Bernyanyi menyampaikan pesan. Bernyanyi juga menguatkan pesan.

“Cerita dongeng bisa disampaikan antara lain dengan cara dinyanyikan,” tuturnya.

Untuk itu, dia menambahkan, guru harus pintar memilih cerita untuk siswa Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), serta kelas 1 dan 2 SD, lebih tepat fabel.

“Usia 5-8 tahun, cerita-cerita lucu. Usia sembilan tahun ke atas , pilihlah legenda kepahlawanan,” paparnya.

Heru juga menyinggung durasi (lama) menyampaikan dongeng kepada para siswa.

“Untuk siswa PAUD serta SD kelas 1 dan 2, durasi dongeng 5-10 menit. Maksimal 15 menit. Sedangkan usia Sembilan tahun ke atas, boleh di atas 15 menit,” katanya.

Heru memberikan tips bagaimana agar guru sukses menyampaikan materi Pelajaran dalam bentuk dongeng kepada murid-muridnya.

Pertama, memahami cerita yang disampaikan. “Sebagai contoh, di Alquran ada 25 fabel. Silakan pelajari dengan baik, sehingga guru paham betul fanel tersebut,” ujarnya.

Kedua, tokoh dalam dongeng tersebut diberi nama. Sehingga, siswa akan lebih mudah memahami dan mengingatnya.

Ketiga, tidak kalah pentingnya mengolah vocal.

“Vocal pendongeng untuk tokoh utama cerita tersebut. Selain itu, ada pula vocal untuk tokoh-tokoh lainnya lainnya dalam dongeng tersebut,” tuturnya.

Kemudian, Heru juga mengingatkan, bahwa yang dipakai adalah pernafasan perut, bukan pernafasan dada.

Baca juga : Biografi Buya Arrazy, Mubaligh yang Tampil di Podcast Deddy Corbuzier

“Intinya, pendongeng itu jangan jaim. Harus bisa berekspresi dengan sebaik mungkin,” kata Heru.

Di akhir pemaparannya, Heru menegaskan bahwa yang penting dalam mendongeng adalah latihan. Sering diulang-ulang.

“Kunci sukses mendongeng adalah praktik, praktik, praktik,” tuturnya.

Ia juga menyarankan, ambil cerita-cerita dari kearifan lokal kita Indonesia.

“Sebagai seorang guru, kita harus punya paling tidak ada satu sesi bercerita tentang dongeng,” kata Kak Heru.***

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here