Bogordaily.net – Longsor yang terjadi Jalan Raya Tajur, Kelurahan Muarasari, Kecamatan Bogor Selatan, Kota Bogor beberapa waktu lalu masih dalam penanganan. Lalu sampai kapan longsor selesai?
Wakil Wali Kota Bogor, Dedie A Rachim memastikan proses penanganan di lokasi longsor TPT di Tajur berjalan sesuai.
“Ada beberapa titik longsoran TPT di wilayah sepanjang Jalan Raya Tajur yang sudah ditangani. Satu, yaitu di samping Ramayana dan kalau dilihat dari progresnya sudah ada beberapa kemajuan,” ujar Dedie usai meninjau lokasi longsor Senin 4 Desember 2023 pagi.
Dalam kunjungannya, Dedie didampingi Kepala Dinas PUPR Kota Bogor Rena Da Frina, sekretaris Dinas Perhubungan Kota Bogor, camat, dan lurah.
Dedie menyebut sebelum Nataru (Natal dan Tahun Baru) diharapkan sudah selesai. Mengingat Jalan Raya Tajur yang merupakan jalan nasional ini cukup padat, ditambah memasuki libur panjang. Sehingga jika belum selesai, maka akan mengganggu aktivitas masyarakat.
Kemudian kata Dedie titik kedua di depan Mal Boxies Tajur juga longsoran TPT akan ditangani.
“Mudah-mudahan dari jalan nasional bisa menindaklanjuti,” imbuh Dedie.
Selain itu, ada permintaan dari balai jalan nasional untuk mensterilisasi area pembangunan dari lapak – lapak pedagang yang selama ini dianggap menjadi kendala. Hal tersebut dilakukan untuk memudahkan alat berat bisa memasuki area perbaikan.
Kemudian bersebelahan dengan longsor di jembatan Ramayana, terdapat longsoran TPT yang diakibatkan gesernya aliran sungai karena bangungan yang mulai dipenuhi bangunan sejak 2003 lalu.
Dedie mengatakan ada perubahan fungsi lahan, tadinya lahan bebas tidak ada bangunan, sekarang jalan Raya Tajur semenjak tahun 2001 dan 2003 mulai dipenuhi bangunan. Sehingga aliran sungai tergeser menyamping.
“Ada beberapa lahan milik warga terdampak dan ada yang alhamdulillah penanganan TPT-nya akan dilaksanakan secara mandiri oleh warga. Kami ucapkan terima kasih,” jelas Dedie.
Jalur Alternatif
Sementara itu untuk rekayasa lalu lintas yang masih diterapkan di jalur tersebut, Dedie menghimbau agar masyarakat bisa memilih alternatif lain ke arah Puncak ataupun Sukabumi, khususnya pengguna roda empat yang bisa mengambil jalur tol.
“Karena masih butuh waktu dua minggu untuk menangani ini. Kita coba kerjasamakan dengan instansi lain untuk meminta mereka tidak menekan ke kota Bogor,” ujarnya.
Dishub Kota Bogor kata Dedie juga sudah diminta membuat imbauan agar diarahkan masuk tol.***