Bogordaily.net – Dalam upaya untuk meningkatkan efisiensi dan keberlanjutan dalam sektor transportasi perkotaan, Dishub Kota Bogor melakukan evaluasi menyeluruh terhadap kinerja angkot listrik yang telah diimplementasikan.
ADVERTISEMENT
Evaluasi ini mencakup berbagai aspek, mulai dari ketahanan unit hingga perbedaan tarif dengan angkot manual.
Salah satu poin penting yang ditekankan dalam evaluasi adalah perbandingan tarif antara angkot listrik dan angkot manual di Kota Bogor.
Kabid Angkutan Dishub Kota Bogor, M. Yafies, menjelaskan bahwa meskipun angkot listrik menawarkan keunggulan dalam hal operasional yang lebih hemat, efektif, dan efisien, perbedaan harga unit antara keduanya menjadi perhatian utama.
“Misalkan harga angkot listrik mencapai Rp 400 juta per unit, sedangkan angkot manual hanya sekitar Rp 200 juta. Perbedaan harga ini memiliki dampak langsung pada keputusan investasi,” kata Yafies kepada Bogordaily.net beberapa waktu lalu.
Namun, Yafies menegaskan bahwa fokus evaluasi bukan semata-mata pada efektivitas dan efisiensi operasional, tetapi juga pada pencapaian tujuan jangka panjang terkait dengan transportasi perkotaan yang berkelanjutan.
Dalam konteks ini, ia mengacu pada 10 prinsip indikator transportasi modern yang menjadi landasan bagi kebijakan transportasi Kota Bogor.
Prinsip-prinsip tersebut mencakup aspek perencanaan kota yang terpadu dan berorientasi pada manusia, peningkatan mobilitas berjalan kaki dan bersepeda dengan pengembangan jalur sepeda dan area pejalan kaki yang lebih luas, serta pembangunan kota yang berorientasi pada angkutan umum dengan pengendalian penggunaan kendaraan pribadi.
“Selain itu, pentingnya optimalisasi jaringan jalan dan sistem angkutan umum, serta promosi kendaraan ramah lingkungan sebagai bagian dari upaya menyikapi tantangan transportasi secara komprehensif,” jelasnya.
Evaluasi yang dilakukan Dishub Kota Bogor ini menjadi langkah penting dalam memastikan bahwa, kebijakan transportasi yang diimplementasikan tidak hanya mengutamakan efisiensi operasional, tetapi juga sesuai dengan prinsip-prinsip transportasi modern yang berkelanjutan.(Ibnu Galansa)