Bogordaily.net- Penjabat (Pj) Wali Kota Bogor, Hery Antasari memaparkan sampai saat ini pendapatan dari sektor pariwisata, budaya, dan ekonomi kreatif masih menjadi salah satu andalan pendapatan daerah atau PAD Kota Bogor.
Hery menyebut pada tahun 2023 lalu, pendapatan dari sektor parbudekraf bahkan mencapai hampir sepertiga PAD.
Salah satu sektor MICE (Meeting, Incentive, Convention, and Exhibition) yang biasa diselenggarakan oleh instansi, lembaga kementerian menjadi salah satu andalan.
Sehingga, kepindahan IKN menjadi salah satu tantangan bagi Kota Bogor untuk tetap bertahan dalam meningkatkan jumlah kunjungan dan lama tinggal wisatawan.
“Tentunya memerlukan strategi bertahan sekaligus mengembangkan diri lebih lanjut. Sehingga Rencana Induk Pengembangan Pariwisata Daerah serta Rencana Induk Ekonomi Kreatif menjadi salah satu fokus kami ke depan yang harus diselesaikan. Sehingga kami sangat membutuhkan dukungan dari Kemenparekraf,” kata Pj Wali Kota Bogor Hery Antasari.
Untuk itu, lanjut Her, FIFTY ini bisa menjawab keresahan bahwa pelaku usaha di bidang pariwisata dan ekonomi kreatif masih mengalami kesulitan dalam mengakses pembiayaan.
Hery berharap, FIFTY ini dapat menjadi jembatan pembiayaan antara pelaku usaha parekraf dan perusahaan pembiayaan berbasis teknologi lainnya.
Ia juga menyampaikan saat ini Pemkot Bogor sedang menyusun RPJPD yang memuat Visi dan Misi Kota Bogor 2025-2045 yang didasari atas permasalahan Kota Bogor.
Yakni kemiskinan, ketimpangan ekonomi, infrastruktur, lingkungan hidup dan tata kelola pemerintahan serta keselarasan dengan arah pembangunan nasional, yaitu Indonesia Emas 2045.
Dalam rancangan RPJPD tersebut Visi Kota Bogor adalah Kota Sains Kreatif, Maju, Berkelanjutan.
Maka dari visi ini dapat kita simpulkan Kota Bogor adalah Kota yang memprioritaskan dan mendorong inovasi, kreatifitas dan kemajuan ilmiah sebagai penggerak utama pembangunan ekonomi, sosial dan budaya yang berkelanjutan. (Muhammad Irfan Ramadan)