Friday, 27 December 2024
HomeKabupaten BogorKasus Penusukan Pengacara di Puncak Bogor: IMW Bogor Minta Polisi Bertindak Tegas  

Kasus Penusukan Pengacara di Puncak Bogor: IMW Bogor Minta Polisi Bertindak Tegas  

Bogordaily.net Kasus dugaan penusukan pengacara di Puncak, IMW Bogor meminta polisi bertindak tegas.

Sekretaris Indonesia Morality Watch (IMW) perwakilan Bogor Raya, AR Sogiri, meminta aparat kepolisian bertindak cepat, tegas dan terukur dalam menangani perkara penganiayaan dan penusukan yang menimpa pengacara di kawasan pariwisata Puncak, Cisarua, Kabupaten Bogor.

Seperti diberitakan Bogordaily.net sebelumnya, kasus penganiayaan dan penusukan dilakukan pengamen punk, terhadap seorang pengacara Peradi asal Tangerang, Banten, yang sedang berlibur di kawasan Puncak, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bogor bersama istrinya pada Kamis 16 Mei 2024 alu.

Menurut AR Sogiri, kenyamanan dan keamanan para wisatawan harus terjaga saat berlibur agar tingkat kunjungan wisatawan meningkat.

“Meningkatnya kunjungan wisatawan berdampak positif bagi pengusaha hotel, restoran dan pengelola objek wisata maupun pemerintah daerah. Modalnya utamanya yakni kenyamanan dan keamanan saat berwisata. Maka peristiwa itu harus ditangani secara serius karena ada dampak secara luas,” ungkapnya, Rabu 22 Mei 2024.

Baca Juga: Asyik Makan Sate di Puncak, Pengacara Ditusuk Pengamen

Lebih lanjut disinggungnya, bahwa persoalan di kawasan pariwisata di Kabupaten Bogor harus dibenahi. Sebelumnya, masyarakat dan wisatawan termasuk asosiasi ASITA mengeluhkan masih banyaknya pungutan liar (pungli) di jalur-jalur wisata dan di kawasan wisata.

Selain itu, viral pula wisatawan yang digetok oleh pelaku usaha bengkel. Misalnya harga ganti ban serep kendaraan di salah satu bengkel mencapai Rp200.000 dan tarif parkir kendaraan wisatawan yang dipatok Rp100.000 untuk dua unit kendaraan yang parkir di Warfat, Puncak.

“Kedua kejadian itu sempat viral dan bersifat kerugian materi. Kalau peristiwa yang meninpa salah seorang wisatawan bernama Juanda beberapa waktu lalu, itu sudah mengancam keselamatan jiwa jadi harus benar-benar ditindak agar hal serupa tidak terulang kembali,” tambahnya.

Ia berkeyakinan aparat kepolisian akan profesional dalam menangani perkara tersebut sehingga keraguan publik atau korban penganiayaan akan terjawab.

Apalagi, sambungnya, kejadian tersebut saat ini menjadi viral dan diberitakan sejumlah media serta korban (Juanda, red) berprofesi sebagai pengacara yang tergabung dalam Perhimpunan Advokat Indonesia (Peradi) juga jemaah majelis Dzikir Assamawaat Almaliki.

“Kita semua berharap agar kasus ini ditangani secara profesional dan para pelakunya segera ditangkap. Di sisi lain, patroli keamanan juga harus ditingkatkan agar tercipta rasa aman dan nyaman bagi masyarakat serta wisatawan yang berkunjung,” imbuhnya.
(Acep Mulyana)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here