Bogordaily.net – Retina merupakan lapisan syaraf yang melapisi dinding belakang bola mata. Lalu apa saja gangguan yang bisa dialami dan bagaimana cara mencegahnya?
KMN Eye Care dalam tulisan yang ditinjau oleh dr. Maria Magdalena Purba, SpM menjelaskan tentang retina mata berikut gangguannya. Berikut ulasannya.
Mata terdiri dari beberapa bagian, salah satunya adalah retina. Retina mata memegang peran penting dalam sistem penglihatan manusia.
Retina adalah lapisan syaraf yang melapisi dinding belakang bola mata. Letak retina berada tepat di belakang bola mata yang bertanggung jawab untuk mengubah cahaya menjadi sinyal listrik yang dikirim ke otak.
Otak akan menerjemahkan sinyal yang dikirim oleh retina dalam bentuk gambar. Di tengah saraf ini ada bagian penting dari retina mata, disebut makula.
“Dapat dikatakan makula adalah titik sentral penglihatan di mana mata Anda dapat melihat objek dengan jelas dan detail,” demikian keterangan dalam Klinikmatanusantara.com.
Gangguan pada retina dapat mempengaruhi kualitas penglihatan seseorang. Retina yang terganggu akan menimbulkan gangguan penglihatan, seperti pandangan kabur hingga kehilangan penglihatan.
Gangguan pada Retina Mata
Berikut ini beberapa gangguan pada retina mata yang sering terjadi:
Degenerasi Makula
Degenerasi makula yakni gangguan pada bagian tengah retina yang disebut makula. Tugas makula sangatlah penting yaitu sebagai pusat penglihatan sentral dan warna.
Pada degenerasi makula, makula mengalami kerusakan atau perubahan yang dapat menyebabkan hilangnya penglihatan pusat. Gangguan ini umumnya terjadi karena proses degeneratif atau dapat dikatakan sering terjadi pada orang dengan usia lanjut.
Retinopati Diabetik
Retinopati diabetik adalah komplikasi di retina mata yang muncul pada penderita diabetes. Tingginya kadar gula darah dapat merusak pembuluh darah di retina, menyebabkan perdarahan atau pembengkakan.
Penderita retinopati diabetik mungkin mengalami penglihatan kabur, sulit melihat pada malam hari, atau bahkan kehilangan penglihatan jika tidak diobati.
Retinitis Pigmentosa
Retinitis pigmentosa merupakan kelompok penyakit mata genetik yang menyebabkan kerusakan pada sel-sel cahaya di retina.
Gejala awalnya termasuk kesulitan melihat dalam cahaya redup atau pada malam hari, serta menyusutnya lapangan penglihatan. Retinitis pigmentosa dapat menyebabkan kebutaan jika tidak diobati.
Edema Makula
Edema makula yaitu terjadinya pembengkakan pada makula. Penyebab umumnya termasuk retinopati diabetik atau degenerasi makula. Pembengkakan ini dapat menyebabkan penglihatan kabur atau buruk, terutama ketika membaca atau melihat objek dengan detail.
Ablasio Retina
Retina dapat mengalami robekan atau terlepas akibat berbagai faktor, termasuk cedera, usia lanjut, atau miopia tinggi. Jika retina terlepas, hal itu memerlukan perawatan medis sesegera mungkin, sebab dapat menyebabkan hilangnya penglihatan.
Gejala Awal Gangguan pada Retina
Gejala awal penyakit retina dapat bervariasi tergantung pada jenis gangguan yang mungkin terjadi. Beberapa gejala umum yang dapat menandakan adanya masalah pada retina meliputi penglihatan menjadi kabur, luas pandangan terbatas, muncul bayangan berbentuk bintik atau garis yang tampak mengambang atau melayang-layang pada penglihatan.
Selain itu gangguan lainnya yakni muncul kilatan-kilatan cahaya, lebih sensitif terhadap cahaya, sulit membedakan warna.
Gejala tersebut dapat terjadi pada salah satu atau kedua mata dan dapat berkembang lebih berat seiring dengan meningkatnya usia.
Faktor Risiko Gangguan Retina
Berbagai faktor dapat meningkatkan risiko terjadinya gangguan pada retina mata.
Beberapa faktor risiko utama melibatkan kondisi medis, gaya hidup, dan faktor genetik. Berikut adalah beberapa faktor risiko yang dapat mempengaruhi kesehatan retina:
Usia Lanjut: Risiko gangguan retina, terutama degenerasi makula akan cenderung meningkat seiring dengan pertambahan usia.
Diabetes: Penderita diabetes memiliki risiko lebih tinggi untuk mengalami retinopati diabetik, yaitu kerusakan pada pembuluh darah di retina.
Riwayat Keluarga: Risiko seseorang dapat meningkat, jika terdapat riwayat kelainan genetik mata dalam keluarga.
Miopia Tinggi: Orang yang mengalami miopia tinggi (rabun jauh) memiliki risiko lebih tinggi untuk mengalami robekan atau terlepasnya retina
Tekanan Intraokular Tinggi (Glaukoma): Tekanan bola mata yang tinggi dapat menyebabkan glaukoma, yang dapat merusak saraf optik dan memengaruhi kesehatan retina.
Merokok: Kebiasaan merokok dapat meningkatkan risiko degenerasi makula terkait usia dan gangguan retina lainnya.
Hipertensi: Tekanan darah tinggi dapat merusak pembuluh darah di seluruh tubuh, termasuk di retina.
Cedera Mata: Cedera pada mata, terutama yang melibatkan trauma fisik pada area mata, dapat meningkatkan risiko robekan atau terlepasnya retina.
Paparan Radiasi: Paparan radiasi, terutama pada tingkat yang tinggi, dapat meningkatkan risiko kerusakan pada retina
Cara Menjaga Kesehatan Retina Mata
Menjaga kesehatan retina mata merupakan langkah penting untuk memastikan fungsi penglihatan optimal.
Cara mencegah gangguan retina mata adalah dengan melakukan pemeriksaan mata secara rutin dan berkala, sesuai dengan usia. Apabila seseorang memiliki faktor risiko menderita penyakit mata juga dianjurkan untuk menjalani pemeriksaan mata secara berkala, meskipun masih di usia produktif.
Selain itu, penting untuk menjaga kadar gula darah dan tekanan darah tetap normal sebagai upaya pencegahan terjadinya gangguan retina. Menjaga gaya hidup sehat dengan tidak merokok, serta menghindari trauma atau cedera mata.
Anak-anak juga perlu menjalani pemeriksaan mata setidaknya satu kali saat masih balita, usia sekolah, dan remaja, untuk memeriksa perkembangan penglihatannya.
Bagi seseorang yang menginjak usia 40 tahun, pemeriksaan mata juga dianjurkan setiap 1–2 tahun sekali.***