Bogordaily.net– Alamanda Living Rumah Sakit (RS) BSH di kawasan Tajur, Kota Bogor menawarkan beragam keunggulan untuk pasien lanjut usia atau lansia.
Manager operasional Alamanda Living, Maria Silvy Wijaya SE, RN mengatakan di Alamanda Living ruanganya sangat nyaman untuk pasien serta keluarga pasien. Hal itu tentunya bisa menjadi pilihan lansia melakukan perawatan.
“Jadi ini (Alamanda Living) sangat nyaman untuk pihak keluarga juga karena di Alamanda living selama perawatan berjalan untuk itu alamanda living bisa dikunjungi oleh senior pasca perawatan,” kata Maria Silvy Wijaya SE, RN dalam Mobile Podcast Bincang Bogordaily.net, Rabu, 29 Mei 2024.
Menurutnya, dengan adanya Alamanda Living penanganan terhadap pasien menjadi sangat menghemat waktu. Tak hanya itu keunggulan lannya di Alamanda Living setiap lantai terkoneksi dengan rumah sakit dan itu merupakan strong point dari RS BSH.
“Sehingga kami bisa menyediakan tempat untuk lansia tersebut untuk tinggal di Alamanda Living di bawah monitoring dan observasi dan ketika ada kondisi tidak stabil kita akan komunikasikan dengan pihak rumah sakit dan action-nya itu harus langsung jalan,” jelasnya.
Fasilitas Alamanda Living RS BSH Bogor
Ia menjelaskan, di Alamanda Living terdapat 66 kamar yang terbagi menjadi dua tipe. Tipe kamar besar dan kecil.
Adapun untuk harga sewa kamar besar di Alamanda Living Rp33 juta per bulan. Dan kamar kecil (untuk satu orang) diharga Rp19,5 juta per bulan.
“Harga tersebut sudah mendapat fasilitas yakni perawat di setiap shift. Nantinya bagi lansia yang berada di sini setiap hari akan dicek kesehatannya,” ujar Maria Silvy Wijaya.
Sebelumnya, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) RI bersama dengan Kedutaan Besar Belanda melakukan kunjungan ke Alamanda Living dan Rumah Sakit BSH (RS BSH) Bogor, pada Selasa 7 Mei 2024 lalu.
Kunjungan dipimpin langsung oleh Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI, Sandiaga Uno untuk mendorong pengembangan Medical Tourism di Indonesia.
Alamanda Living, merupakan fasilitas hunian lansia yang terintegrasi dengan RS BSH, menjadi pusat perhatian dalam upaya untuk meningkatkan Medical Tourism di Indonesia.
Fasilitas ini dirancang untuk memberikan layanan kesehatan yang berkualitas tinggi kepada para lansia, dengan menawarkan kombinasi kecepatan dan keamanan dalam mendapatkan perawatan medis.
RS BSH yang terletak di Jalan Raya Tajur No. 168, Muarasari, Kecamatan Bogor Selatan Kota Bogor memiliki komitmen kuat untuk mendukung pengembangan Medical Tourism dan industri pariwisata di wilayah Jabodetabek, khususnya di Kota Bogor.
Melalui kerjasama dengan Alamanda Living, RS BSH mengusung konsep unik yang menggabungkan pelayanan kesehatan dengan potensi pariwisata.
Alamanda Living telah terus berupaya meningkatkan kualitas sarana dan prasarana bagi para lansia, dengan tujuan memberikan mereka kehidupan yang sehat, semangat, dan bahagia.
Sediakan Layanan Kesehatan untuk Lansia
Dengan menggandeng Belanda, Alamanda Living berharap untuk mendapatkan pengalaman dan teknologi terdepan dalam pelayanan kesehatan bagi para lansia.
Pilihan Alamanda Living sebagai destinasi musim dingin bagi lansia Belanda memiliki beberapa alasan kuat.
Pertama, Bogor, menawarkan iklim tropis yang nyaman sepanjang tahun, memberikan kontras yang menyegarkan dari musim dingin yang dingin dan kelam di Belanda.
Kedua, fasilitas Senior Living yang terintegrasi dengan rumah sakit memastikan para lansia Belanda mendapatkan perawatan medis berkualitas tinggi di Indonesia.
Selain itu, keindahan alam dan keberagaman budaya Bogor juga menjadi daya tarik tersendiri bagi para lansia Belanda yang ingin menikmati berbagai wisata menarik seperti pantai, gunung, hutan, dan candi.
Tidak hanya itu, keramahan masyarakat Indonesia juga menjadi nilai tambah bagi para lansia Belanda yang berkunjung.
Dikenal dengan keramahan dan keramahtamahannya, masyarakat Indonesia memberikan sambutan hangat dan menyambut para tamu dengan tangan terbuka.
Sandiaga Uno berharap kerja sama antara Alamanda Living, RS BSH, dan Kedutaan Besar Belanda dapat membuka peluang baru bagi pengembangan Medical Tourism dan industri pariwisata di Indonesia, khususnya di Kota Bogor.
“Kunjungan ini diharapkan dapat menjadi langkah awal menuju kerjasama yang lebih erat antara Indonesia dan Belanda dalam bidang pariwisata dan kesehatan,” ungkap Menparekraf.(Albin Pandita)