Saturday, 23 November 2024
HomeNasionalHadir di ITIF 2024, RS BSH Kenalkan Alamanda Living Kepada Para Investor

Hadir di ITIF 2024, RS BSH Kenalkan Alamanda Living Kepada Para Investor

Bogordaily.netRumah Sakit (RS) BSH hadir dalam International Tourism Investment Forum (ITIF) 2024 yang berlangsung di Swissotel PIK Avenue, Jakarta, pada Rabu 5 dan Kamis 6 Juni 2024.

Melalui kegiatan tersebut, BSH menawarkan medical tourism melalui RS BSH & Alamanda Living, yaitu Rumah Sakit yang terintegrasi dengan Senior Living pertama di Indonesia yang terletak di Kota Bogor, Jawa Barat kepada para investor yang hadir dalam forum tersebut.

Direktur Rumah Sakit BSH, dr Albert Abednego MM.,Fisqua mengungkapkan bahwa, saat ini Indonesia memiliki banyak potensial sektor pariwisata dan juga kesehatan, dalam satu konsep yaitu medical tourism salah satunya ada di RS BSH & Alamanda Living.

“Saat ini terkenal wisata dan RS yang akan dibangun di Bali sebagai konsep medical tourism terkemuka didukung dengan diaspora yang memiliki banyak pengalaman yang akan terjadi transfer knowledge nantinya, namun sebenarnya di daerah lain dekat dengan PIK (Pantai Indah Kapuk), kurang lebih 1 jam perjalanan yaitu RS BSH dan Alamanda Living ini hadir memiliki konsep serupa, dimana ada dokter diaspora juga seperti dr.David Widjaja & dr. Pauline Suwandhi yang merupakan lulusan Amerika sekaligus menjabat American Board of Internal Medicine, Geriatrics and Gastroenterology” kata dr Albert Abednego MM.,Fisqua dalam pemaparannya di ITIF 2024.

“Kemenparekraf juga sudah datang ke tempat kami, dan baru tahu bahwa sebenarnya banyak potensial banyak kota di Indonesia salah satunya kota Bogor ada fasilitas sebagus ini,” tambahnya.

Alamanda Living

Menurutnya, melalui pertemuan tersebut banyak investor dari Mancanegara seperti Jepang, dan Belanda, datang untuk menanyakan berbagai keunggulan senior living di RS BSH.

“Sebetulnya di Jepang sendiri sering datang ke Indonesia dan bagaimana caranya mereka menggunakan dana pensiun mereka ataupun asuransi untuk bisa menggunakan senior living di Indonesia,” jelas dr Albert.

Ia mengatakan, jika melihat data saat ini 65 persen usia produktif nantinya dalam menghadapi populasi besar ini akan menjadi geriatri. Namun, situasi tersebut sudah terjadi di Jepang yang mungkin dilihat saat ini sudah common dengan pentingnya konsep senior living.

dr Albert menjelaskan, selama ini masyarakat baru mendengar medical tourism dan juga senior living, dan RS BSH & Alamanda Living sendiri sudah mengimplementasikan konsep tersebut.

Pihaknya menilai, masih terdapat kendala serta butuh koordinasi dari Pemerintah untuk memperkenalkan senior living yang ada di Indonesia kepada Mancanegara.

“Sekitar seminggu yang lalu saya melihat di beberapa mall dari mancanegara mulai dari Malaysia, Filipina mereka buka booth di mall memperkenalkan hospital di Indonesia. Dan saya rasa itu menjadi konsep yang bagus nanti dari wellness maupun medical dengan kedutaan besar di Mancanegara menperkenalkan senior living atau wellnes yang ada di Indonesia,” paparnya.

dr Albert menambahkan, termasuk juga pentingnya menerapkan regulasi bagaimana caranya saat mereka memudahkan dalam mengambil package yang dibantu langsung oleh KBRI, dan itu langsung di-direct tanpa adanya hambatan-hambatan yang berarti.

“Jadi sebetulnya banyak sekali senior living diminati Mancanegara, tetapi kita mungkin tantanganya mengenai regulasi dan kemudahan mendapatkan untuk mendapatkan fasilitas itu,” ujarnya.

ITIF 2024

Sebagai informasi, ITIF 2024 diselenggarakan Kemenparekraf bekerja sama dengan UN Tourism.

Tahun ini, ITIF mengusung tema “Elevating Tourism Investments for a Sustainable Growth” yang dihadiri kurang lebih 600 peserta mulai dari pembuat kebijakan, perwakilan pemerintah pusat dan daerah, investor, serta pemilik proyek.

Di dalam penyelenggaraan ITIF 2024 terdapat sederet rangkaian kegiatan seperti high level talks, roundtable session dengan beberapa delegasi negara seperti India dan Rusia terkait investasi di sektor parekraf, juga penandatanganan sejumlah kerja sama. Kemudian roundtable terkait dengan potensi peluang Indonesia secara umum.(Albin Pandita)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here