Sunday, 24 November 2024
HomeTravellingDi Balik Kisah Lampegan, Salah Satu Terowongan Tertua di Indonesia

Di Balik Kisah Lampegan, Salah Satu Terowongan Tertua di Indonesia

Bogordaily.net –  Terowongan Lampegan merupakan salah satu terowongan tertua di Indonesia dan menjadi terowongan kereta api pertama yang dibangun di Jawa Barat.

Lokasinya berada di Kampung Pasir Gunung Keneng, Desa Cibokor, Kecamatan Campaka, Kabupaten Cianjur dan memiliki panjang 668 meter.

Adapun terowongan ini dibangun oleh Perusahaan Kereta Api Negara Staatspoorwegen (SS) dan berada pada lintasan jalur kereta api Sukabumi-Cianjur.

Kemudian membentang sepanjang 39 kilometer untuk mendukung jalur rute Bogor-Sukabumi-Bandung.

Berdasarkan panelusuran Bogordaily.net di lokasi tampak terowongan berdiri kokoh dengan tanggal pembuatan yang berada di atasnya yakni pada tahun  1879–1882.

Terowongan ini hanya memilik satu rel dan hanya muat oleh satu rangkaian kereta api. Kemudian di sisi dalam terowongan pun terlihat sangat gelap gulita tanpa penerangan.

Melihat hal tersebut membuat penasaran Bogordaily.net akan kisah dibalik terowongan yang kokoh dan masih aktif hingga saat ini.

Terowongan Lampegan di Kampung Pasir Gunung Keneng, Desa Cibokor, Kecamatan Campaka, Kabupaten Cianjur. (Albin/Bogordaily.net).

Saat ditemui di dekat Stasiun Lampegan, salah satu warga asli sekitar Ummi Siti mengungkapkan terowongan tersebut hingga saat ini masih aktif sesuai dengan jam pemberangkatan kerata mulai pagi hingga malam hari.

“Terowongan ini emang tertua di Indonesia dan masih aktif sampai sekarang dan warga sering lewat di terowongan,” kata Ummi Siti kepada Bogordaily.net, Minggu, 14 Juli 2024.

Menurutnya, ada salah satu kisah mistis yang dialami oleh rombongan warga saat memasuki area terowongan. Yaitu mendengar suara nyanyian wanita dengan membawa sebuah lentera.

Kisah di Balik Lampegan

“Memang di sini ada kisahnya, jangan kan malam hari, waktu itu jam setengah satu siang ada rombongan 7 orang masuk ke dalam dan ada wanita cantik lagi bawa lentera sambil nyanyi dan semua melihat,” jelasnya.

Ia mengatakan, para warga meyakini ada sosok Nyi Sadea sebagai penunggu di dalam terowongan yang sempat hilang saat peresmian pembangunan terowongan lampegan.

“Cerita di sini memang ada sosok Nyi Sadea yang memang dulu hilang di situ waktu zaman pembangunan terowongan,” ungkap Ummi siti.

Sebagai informasi, pada saat peresmian Terowongan Lampegan di tahun 1882, Pemerintah Hindia Belanda berupaya mengadakan pesta. Peresmian itu dihadiri oleh orang-orang berpengaruh di masa Kolonial Belanda serta beberapa masyarakat setempat.

Kemudian dalam rangka menghibur para pekerja dan pejabat setempat pasca peresmian pihak Jawatan Kereta Api Belanda (sebutan untuk Perusahaan Lokal Kereta Api Indonesia) mengundang Nyi Sadea.

Ia adalah seorang penari Ronggeng terkenal di kawasan Selatan Jawa Barat. Namun, begitu acara selesai, Nyai Sadea hilang entah ke mana. Mitos menyebut, Nyai Sadea dijadikan tumbal pembangunan terowongan itu. (Albin Pandita)

 

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here