Bogordaily.net – Dua remaja terjebak dalam aksi geng motor di Cibinong Bogor yang mengakibatkan cedera dan kehilangan sepeda motor.
Peristiwa itu terjadi pada Senin malam, 2 September 2024, sekitar pukul 23.00, dua remaja berinisial A dan D memutuskan untuk menghabiskan malam dengan bersantai di Setu Cibinong.
Rencana awal mereka hanyalah sekedar nongkrong dan ngopi, tanpa dugaan akan berakhir tragis.
Setelah selesai di Setu, inisial A memutuskan untuk pulang sejenak ke rumah orang tuanya yang berada di sekitar Cikaret, tak jauh dari sebuah pom bensin, sementara inisial D tetap menemaninya.
Kronologis kejadian
Tak lama kemudian, sekitar pukul 02.00 dini hari, inisial A meminta uang kepada ibunya, dengan alasan untuk mengisi bensin di pom bensin terdekat.
Setelah itu, mereka kembali melanjutkan perjalanan menuju Ciampea dengan melewati Jalan Sukahati dan berbelok ke arah Keradenan.
Pertemuan Tak Terduga dengan Polisi dan Geng Motor
Saat melintasi lampu merah di daerah Keradenan, kedua remaja ini mendengar isu bahwa ada geng motor yang berkumpul di daerah tersebut.
Di tengah perjalanan mereka yang semakin larut, dari arah belakang tiba-tiba muncul suara deru motor yang melaju kencang, diikuti oleh kehadiran polisi yang tengah melakukan patroli.
Polisi tersebut diketahui mengendarai motor trail sambil membawa pentungan, yang menyebabkan ketegangan di antara kedua remaja ini.
Polisi tersebut mengejar mereka karena diduga salah mengira bahwa mereka adalah bagian dari geng motor yang tengah mereka cari.
Inisial D, yang kala itu sedang mengendarai motor, merasa panik. Ia mengangkat tangannya sebagai tanda menyerah, namun situasi semakin tak terkendali.
“Akibat rasa panik dan ketidakseimbangan saat mengendarai motor, D akhirnya kehilangan kendali dan menabrak tiang listrik,” kata saudara korban.
Cedera Serius Akibat Kecelakaan
Tabrakan itu mengakibatkan cedera serius bagi kedua remaja tersebut. Inisial D mengalami luka di kepala, mata bengkak, gigi patah, serta kaki yang terluka parah. Sementara itu, inisial A juga mengalami cedera serius di bagian kakinya. Selain itu, layar ponsel milik inisial D pun hancur dalam kecelakaan tersebut.
Mereka berdua segera mencari perlindungan di sebuah gang dekat lokasi kejadian, berusaha menyelamatkan diri sambil menahan rasa sakit.
Hampir dua jam mereka bersembunyi di kebun, sambil merintih akibat darah yang terus mengalir dari luka di kaki mereka.
Upaya Penyelamatan
Setelah dua jam berlindung, inisial D akhirnya menghubungi kakaknya untuk meminta bantuan.
Sang kakak segera datang dan menjemput mereka di daerah Jalan Keradenan, tepatnya di RT 02 RW 10, di dekat sebuah cucian motor bernama DSnow.
Mereka kemudian segera dibawa ke rumah kontrakan ibu mereka di Cikaret untuk mendapat pertolongan pertama.
Tak lama kemudian, inisial A dibawa ke Rumah Sakit Mitra terdekat untuk mendapatkan perawatan medis.
Luka di kakinya harus dijahit dengan 14 jahitan, sementara inisial D juga dirawat karena luka di kepala dan kakinya.
Lalu mereka mencoba mencari sepeda motor yang mereka tinggalkan namun sudah raib alias tidak ada.
“Bersama saudara korban mendatangi polres untuk mencari motor yang mungkin diamankan polisi namun ternyata tidak ada,” katanya.
Kasus itupun kini sudah mereka laporkan ke polres Bogor. Mereka berharap polisi bisa menemukan sepeda motor yang hilang tersebut.
Sepeda motor yang hilang jenis Honda Spacy bernopol F 3343 NZ atas nama Suryani dengan alamat Kp Sampay RT3 RW2, Tugu Utara Kecamatan Cisarua Kabupaten Bogor.
Mereka juga meminta bantuan warga Bagi yang melihat atau menemukannya untuk melaporkan ke polisi terdekat.***
(Gibran)