Bogordaily.net – Sebuah insiden kekerasan mengejutkan terjadi di wilayah RT 04/RW 04, Kelurahan Balumbang Jaya, Kota Bogor, Senin 9 September 2024.
Sekelompok anak muda berbaju batik yang diduga dalam kondisi mabuk tiba-tiba menyerang warga tanpa alasan jelas, meninggalkan beberapa korban yang terluka parah.
Kronologis
Awal kejadian bermula ketika kelompok pemuda tersebut berhenti di depan sebuah warung.
Penjaga warung yang berusaha menanyakan maksud kedatangan mereka justru menjadi korban kekerasan.
Tanpa diduga, salah satu dari mereka menonjok penjaga warung hingga menimbulkan kepanikan di sekitar lokasi.
Korban Kekerasan Bertambah
Dalam upaya meredakan situasi, Ketua Karang Taruna setempat mencoba melerai pertikaian.
Namun, alih-alih berhasil menenangkan situasi, ia justru turut menjadi korban pemukulan. Kondisi semakin memburuk ketika sekelompok pemuda ini mulai menyerang siapa saja yang berada di sekitar mereka.
Tak hanya itu, seorang lansia berusia 75 tahun yang juga berada di lokasi turut menjadi korban setelah didorong hingga terjatuh.
Saat ini, korban mengalami kesulitan berjalan akibat insiden tersebut. Korban lain adalah seorang anak laki-laki berusia 15 tahun yang dipukul di bagian kepala saat mencoba melindungi neneknya dari serangan brutal.
Selain itu, penjaga warung yang menjadi korban pertama dalam insiden ini juga mengalami luka parah, sementara lebih dari 10 orang lainnya mengalami luka ringan akibat serangan membabi buta tersebut.
Kondisi Semakin Tidak Kondusif
Babinsa yang bertugas di wilayah tersebut mencoba mengendalikan situasi, namun gagal karena kelompok pemuda tersebut berjumlah lebih banyak dan dalam kondisi mabuk. Situasi di tempat kejadian pun semakin tidak terkendali.
Hingga berita ini diturunkan, motif pasti di balik serangan brutal ini belum diketahui. Pihak korban telah melaporkan insiden di Balumbang Jaya ini ke Polresta Bogor Kota, yang kini sedang melakukan penyelidikan lebih lanjut.
Kepolisian menyatakan akan menindak tegas para pelaku dan mengungkap motif di balik insiden tersebut, guna memastikan keadilan bagi para korban yang terluka.***