Bogordaily.net – Ibrahim Alkatiri, lebih dikenal sebagai Baim Cilik, dulunya merupakan salah satu artis cilik paling bersinar dengan bayaran yang luar biasa.
Namun, kehidupan Baim kini berubah drastis. Mantan bintang sinetron ini harus memulai hidupnya dari nol, bahkan memilih untuk berjualan kambing demi menyambung hidup.
Kisah hidup Baim yang dulu meraih ketenaran kini membuat banyak orang terkejut. Bagaimana tidak?
Di masa kecilnya, Baim bisa menghasilkan puluhan juta rupiah per episode sinetron dan acara TV. Sayangnya, semua itu kini tinggal kenangan.
Kehilangan Hasil Kerja Keras
Dalam sebuah wawancara di kanal YouTube, Baim mengungkapkan bahwa meskipun ia bekerja keras dari usia 3 tahun hingga 11 tahun dengan penghasilan mencapai miliaran, dirinya tidak pernah merasakan manfaat dari uang hasil keringatnya.
Baim mengaku bahwa pengelolaan keuangannya dipegang oleh ayahnya, Halil Fuad Alkatiri, namun sayangnya, ia tak lagi menerima nafkah atau dukungan dari ayahnya setelah kariernya meredup.
“Aku dulu dibilang duit hasil kerjaku ditabung buat sekolah, tapi nyatanya enggak ada. Aku bahkan harus bayar sekolah sendiri,” kata Baim dengan nada kecewa.
Kehilangan Rumah dan Penghasilan
Baim juga menceritakan bagaimana ia dulunya memiliki dua rumah hasil kerja kerasnya. Sayangnya, salah satu rumah tersebut dijual oleh ayahnya dengan harga Rp 1,3 miliar.
Namun uang hasil penjualan tersebut seakan hilang tanpa jejak. Sejak 2022, Baim tak lagi menerima uang dari ayahnya.
“Terakhir kali aku nerima uang dari ayahku itu Agustus 2022, setelah itu enggak ada lagi,” ujar Baim dalam sebuah podcast yang menjadi viral.
Berjuang dengan Berjualan Kambing
Tidak lagi mendapatkan dukungan finansial dari keluarganya, Baim memutuskan untuk mencari penghasilan sendiri.
Ia memulai usaha berjualan kambing, bahkan sempat berjualan susu di pinggir jalan saat pandemi melanda.
Meski berat, Baim tetap teguh dan tidak ingin menyerah. Ia yakin bahwa dengan usaha keras, ia bisa bangkit dari keterpurukan.
Meski hidupnya penuh tantangan, Baim tetap percaya bahwa perjuangannya akan membuahkan hasil.
“Aku yakin bukan cuma aku yang ngerasain ini, pasti banyak orang di luar sana yang merasakan hal yang sama. Kita harus buktikan kalau bisa berhasil tanpa bantuan siapa pun,” tutup Baim dengan optimis.***