Saturday, 28 September 2024
HomeBeritaTaro Rangers Camp Membentuk Budi Pekerti Anak Indonesia

Taro Rangers Camp Membentuk Budi Pekerti Anak Indonesia

Bogordaily.net — Taro Rangers Camp kembali digelar oleh FKS Food. Program character building atau pembentukan karakter dan budi pekerti untuk anak-anak Indonesia ini dalam rangka merayakan 40 tahun petualangan Taro–salah satu pionir makanan ringan (snack) jenis net produk FKS Food.

Program Taro Rangers Camp dikemas dalam kegiatan The Greatest Adventaro Treasure Hunt atau petualangan mencari harta karun empat elemen alam: tanah, air, api, udara. Kegiatan dipusatkan di Taman Safari Indonesia, Cisarua, Kabupaten Bogor, Sabtu-Minggu, 28-29 September 2024.

40 anak-anak usia 6-12 tahun menjadi peserta dalam kegiatan ini. Mereka anak-anak hasil seleksi ketat serta proses validasi oleh tim juri dari total 400-an anak-anak yang mendaftarkan diri secara offline maupun online.

Berbeda dengan Taro Rangers Camp tahun 2017, Taro Rangers Camp tahun ini bukan sekadar keseruan outbound. Akan tetapi lebih dirancang untuk membentuk karakter kuat serta nilai-nilai dasar budi pekerti anak-anak yakni kreativitas (creativity), integritas (integrity), keberanian (courage), ketahanan (resilience), dan empati (compassion).

Puluhan anak-anak dalam kegiatan Taro Rangers Camp di TSI, Cisarua Bogor, Sabtu, 28 September 2024.

“Taro Rangers Camp tahun ini diisi dengan aneka game pembentukan karakter, sharing session, serta setiap anak menulis Jurnal Taro. Selama kegiatan anak-anak dibimbing oleh Damar Wahyu Wijayanti sebagai Psychologist serta Nadia Frederica (The Hartono’s Family) sebagai public figure bidang parenting,” kata VP- Head of Marketing FKS Food, Riza Arief Rahman, mewakili Dwiki Akbar selaku Senior Brand Manager Taro.

Riza menekankan kegiatan adventure Taro Rangers Camp ditujukan agar mampu mendukung tumbuh kembang anak hingga mengajarkan nilai-nilai kehidupan. Sebab, usia pra-remaja 6-12 tahun dinilai rentan sehingga membutuhkan pondasi dan pola asuh yang tepat di tengah serangan digitalisasi via gadget.

“Jadi ini bukan sekadar brand. Sebagai megabrand, Taro harus punya tujuan. Maka Taro harus berkonstribusi terhadap pembentukan karakter kuat dan nilai-nilai budi pekerti anak-anak Indonesia,” ungkapnya.

Riza menjelaskan, Taro Rangers Camp akan rutin digelar hingga keliling daerah agar tidak hanya diikuti anak-anak di kawasan Jabodetabek.

“Kami juga akan memproduksi film-film pendek dan konten-konten edukasi di media sosial serta membangun kolaborasi untuk tujuan ini,” imbuhnya.

Pola Pengasuhan Anak Sesuai Usia

Psychologist Damar Wahyu Wijayanti menyampaikan, berdasarkan penelitian perlakuan dan pengasuhan orangtua terhadap anak mestilah disesuaikan dengan usia anak.

“Anak usia 6-12 tahun lebih bisa mengembangkan otaknya melalui pengalaman. Berbeda dengan anak usia remaja. Maka saya sangat setuju dengan kegiatan Taro Rangers Camp ini untuk membentuk karakteristik kuat anak melalui pengalaman adventure,” paparnya.

Menurutnya, pola parenting orangtua harus berubah. Bukan lagi hanya memberi warning, memerintah, atau memarahi. “Bagaimana caranya agar sadar sendiri tanpa harus diceramahi,” ucap Damar.

“Taro Rangers Camp ini bisa jadi pondasi hingga bisa ditularkan di rumah agar orangtuanya rajin membuat challenge kepada anak-anaknya,” tambahnya.
(Acep Mulyana)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here